"Jangan begitu formal kepadaku Mr. Wijaya. Aku disini bukan sebagai partner bisnis ataupun atasanmu. Aku disini sebagai calon suami putrimu."
.
.
.
Jonathan kemudian menatap Alana seolah bertanya melalui tatapannya pada anak tunggalnya itu.
"Em iya ma pah.. kenalkan, dia Jack.. pacar Alana"
Jack tersenyum tipis mendengar hal itu dari mulut manis Alana. Alana mengikuti perintahnya.
"Ayo masuk dulu, kita bahas ini didalam okay?" Ajak Rosie kemudian menggiring mereka semua untuk masuk dan duduk diruang tamu.
Alana duduk disamping Jack sedangkan Jonathan duduk dikursi single ujung meja dan Rosie disebrang Jonathan.
"Perkenalkan saya Jack Charlton Dixon, lahir dan besar diInggris. Saya berusia 7 tahun lebih tua dari Alana."
Rosie menatap Jonathan kemudian pria itu mengangguk seolah mengiyakan tatapan Rosie. Rosie tak menyangka CEO yang selalu diberitakan dingin dan anti toleran kini duduk dirumahnya dengan senyum menawan menghiasi wajahnya.
"Mr. Dixon-"
Ucapan Jonathan terpotong saat Jack memintanya berhenti memanggilnya dengan sebutan itu. Jack meminta Jonathan untuk memanggil namanya depannya saja yaitu 'Jack' dan menggunakan bahasa Indonesia saja karena Jack sendiri bisa berbahasa Indonesia dengan fasih.
'Hah? Jadi selama ini Jack bisa berbahasa Indonesia?' batin Alana tak menyangka.
Jonathan merasa percaya tidak percaya akan hal ini. Pria bule yang diakui anaknya sebagai pacarnya itu merupakan CEO dimana ia bekerja dan pria itu terkenal berhati dingin dan anti toleran. Bahkan untuk tersenyum pun hampir tidak pernah terpampang diwajahnya.
"Ok... Jack. Apa benar kamu pacar Alana?"
"Tentu, jika aku mengatakan hal itu berarti iya."
Jack menjawab tanpa ragu, tangannya bahkan dengan berani menggenggam tangan Alana yang kini meremas tangan Jack karena gugup akan situasinya.
"Sudah berapa lama kalian berpacaran?" Tanya Rosie kepada sepasang kekasih dihadapannya itu. Baru kali ini Alana membawa pacarnya kerumah dan mengenalkannya pada mereka.
"Satu tahun" jawab Alana cepat membuat mereka semua menatap gadis itu, termasuk Jack. Ia tak menyangka Alana akan berkata demikian, padahal Jack baru saja akan menjawab satu bulan.
"Lumayan lama, kenapa kamu tidak pernah bercerita dengan mama? Kalian kenal darimana?"
"Alana malu ma.." ujar Alana yang membuat Rosie mendengus.
"Kami kenal secara tidak sengaja. Kami bertemu disebuah cafe saat aku mengunjungi Indonesia kemudian kami saling tertarik dan jadilah hubungan ini." Jawab Jack saat melihat Alana yang terlihat bingung ingin menjawab pertanyaan Rosie
"Selama diinggris Alana selalu bersamaku dan kepulangan ku bersamanya kesini karena ada tujuan yang ingin saya sampaikan." Ujar Jack
Jack menyodorkan paperbag yang sebelumnya ia letakkan dilantai keatas meja. Ada lebih dari tiga paperbag yang pria itu bawa.
"Sebelumnya maaf hanya bisa membawa ini, semoga kalian suka."
"Yaampun nak Jack ini terlalu banyak, tidak perlu repot-repot."
"Sama sekali tidak merepotkanku Mrs"
"Terimakasih Jack" jawab Jonathan dan Rosie.
Salah satu dari paperbag bertuliskan 'ACG' itu membuat perhatian Rosie terfokus padanya. Siapa yang tidak mengenal brand perhiasan ternama ini? Awerose Charming Gold. Biasanya hanya orang kalangan atas saja yang mampu untuk membeli perhiasan dari brand itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomanceBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...