Part 57 -Pregnancy

17.7K 592 57
                                    

"Love you Alana"

Jack memeluk gadis itu dengan erat.

.
---Play : Nadine Hamizah, Semua aku dirayakan.
.

"Alana?" Gadis itu menaikkan satu alisnya dibalik pelukan itu. Tak biasanya Jack memanggilnya dengan namanya, biasanya pria itu selalu memanggilnya dengan sebutan sayang, baby, my love.

"Kamu sudah tidak menyayangiku lagi ya?" Tanya Alana dibalik pelukan itu.

"Aku sangat menyayangimu, lebih dari apapun. Jangan berpikir macam-macam."

"Tetapi barusan kamu memanggilku Alana? Itu tandanya-"

"Ssh, aku hanya ingin memberi penegasan bahwa aku mencintaimu Alana. Aku mencintai seorang Alana Vernatha Dixon saja. Sangat mencintainya."

Alana tersenyum mendengar penuturan suaminya. Ia membalas pelukan Jack tak kalah eratnya. Pelukan suaminya selalu memberi kehangatan dan kenyamanan yang luar biasa untuknya.

"Aku juga mencintaimu Tuan Dixon"

•|•|•|•

Alana bergelung manja dilengan kekar suaminya, dengan tubuh polosnya yang hanya terlapisi oleh selimut diantara mereka.

"Cantik sekali kesayanganku." Puji Jack bangga, wajah polos Alana yang terlihat damai membuatnya semakin jatuh hati pada istrinya ini. Tangannya bergerak mengusap perut Alana yang masih rata.

Dengan pelan ia melepas lengannya yang sebelumnya menjadi bantalan istrinya, ia menyikap selimut putih polos itu. Matanya terfokus pada perut rata Alana, ia memberikan kecupan-kecupan kecil disana. Letupan bahagia dihatinya tidak dapat ia tahan. Rasanya semua akan lengkap setelah calon bayi didalam perut itu keluar dengan sehat.

"Tumbuh dengan baik sayang, papa akan menjagamu lebih baik lagi." Gumam Jack, tangannya yang mengusap perut itu dengan sayang.

"Bukan papa, tetapi Daddy."

Suara itu membuat Jack mengalihkan perhatiannya kepada Alana yang kini sudah membuka matanya sempurna. Sebenarnya sejak Jack bangkit dan menyikap selimut mereka, gadis itu sudah bangun. Ia memperhatikan bagaimana Jack terlihat sedang mencurahkan kasih sayangnya diatas perutnya ini.

Alana merasa yakin tidak yakin apa yang Jack katakan, bahkan gadis itu berpikir bahwa Jack melakukan itu karena pria itu berharap Alana segera hamil lagi.

"Daddy? Itu untukmu saja. Kamu sangat sexy saat memanggilku dengan sebutan itu."

Pipi Alana bersemu merah, baru bangun tidur saja Jack sudah bisa meledeknya seperti ini. Pria itu tersenyum geli melihat Alana yang salah tingkah, lucu sekali!, batinnya berteriak.

"Kamu suka sekali meledek" kata Alana

"Karena kamu cantik, lucu dan sangat sexy, jangan terlalu lucu jika tidak mau aku goda terus menerus."

Lagi-lagi, Alana kini justru ikut duduk dan melayangkan pukulan dipundak Jack.

"Diam ih, menyebalkan tau" Rajuk Alana tetapi wajah merona tidak dapat membohongi Jack.

"Maaf sayang hahahaha"

Jack memberikan pelukan hangatnya pada Alana. Mereka seolah tak perduli keadaan mereka yang sama-sama polos setelah semalaman penuh bersatu.

"Em Jack, kamu ingin aku hamil lagi ya?" Tanya Alana tiba-tiba, Jack kemudian melepas pelukan itu. Matanya menatap mata Alana yang terlihat sedih sekarang.

"Jangan berpikir macam-macam dulu please? Berhenti memikirkan hal yang membuat mu sedih, aku mau mengonfirmasi sesuatu dulu." Ujar Jack yang membuat kerutan bingung didahi Alana muncul.

Jack's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang