Part 16 -Closer

25.7K 833 4
                                    

Jack menyuapi Alana dengan telaten, baru lima suapan Alana sudah meminta untuk berhenti.

"J-Jack.. aku ingin muntah."

"Hm? Kenapa sayang?"

"Sebenarnya.." ucap Alana sedikit ragu dan menunduk.

"Ada apa?"

"Aku tidak suka bubur." Ucap Alana pelan dan semakin menunduk, gadis itu takut jika ucapannya membuat Jack marah dan berperilaku kasar lagi kepadanya.

Jack yang melihat Alana seperti itu tersenyum tipis, dihatinya Alana terlihat sangat manis saat tidak berteriak seperti biasanya. Jack meletakan mangkuk berisi bubur itu diatas nakas. Kemudian mendongakkan kepala Alana pelan. Memegang wajah gadis itu dan mengusap pipinya.

"Kenapa menunduk terus hm? Tatap mataku jika ingin bicara."

"Aku.. takut kamu marah."

"Marah karena kamu bilang tidak suka bubur? Haha babygirl it's okay." Jack tertawa kecil kemudian mengusap kepala Alana. Alana hanya terdiam melihat pemandangan yang jarang sekali terlihat didepannya.

"Aku akan menyuruh maid memasak nasi goreng bagaimana? Bukankah kamu suka makan itu? Aku terlewatkan informasi bahwa kamu tidak suka bubur."

"Kamu tau darimana?"

"Belum saatnya kamu tau sayang. Yasudah tunggu sebentar."

Jack menekan sebuah tombol disisi ranjang, ada beberapa tombol disana yang Alana tidak pahami. Setelah beberapa saat seorang maid datang dan Jack menyuruhnya untuk membuatkan Alana nasi goreng ayam yang tidak pedas karena Alana sedang sakit.

Sembari menunggu nasi goreng, Jack mendudukkan dirinya kembali dikursi samping ranjang dimana ia menghadap Alana yang menghadap depan dengan melamun.

"Babygirl.. hey jangan melamun." Ucap Jack selembut mungkin. Setelah memikirkan ucapan Aaron beberapa waktu lalu Jack sedikit mencoba untuk lebih melembut dan sabar, meski terkadang ia kelepasan.

Alana mengerjab kemudian menengok kearah Jack. Tatapannya menabrak lensa biru Jack yang menatapnya dengan intens.

"Apa ada yang ingin kamu tanyakan?"

Melihat Alana yang sebelumnya ingin membuka mulutnya tetapi tertutup lagi membuat Jack kembali bersuara.

"Aku tidak akan marah, katakan sayang."

"Kenapa kamu selalu mengatakan aku milikmu? Kenapa kamu tidak membiarkan ku pergi? Kenapa kamu begitu terobsesi denganku?." Tanya Alana beruntun, meski begitu Jack tau Alana mengatakan itu dengan sedikit takut melihat tangan gadis itu yang saling bertaut.

"It's not obsession. That's all because I love you." ucap Jack dengan tegas dan yakin.

"Mencintaiku? Tetapi.. kita baru saja bertemu dimalam itu.."

"Aku akan memberitahumu saat tiba waktu yang tepat oke? Sekarang kamu sedang sakit, jangan banyak berpikir." Jawab Jack, tangan pria itu menggenggam kedua tangan Alana dengan lembut dan mengusapnya.

'sikap Jack cepat sekali berubah, terkadang sangat dingin dan kasar tetapi terkadang sangat lembut seperti ini.' batin Alana

Tak berselang lama pintu kamar terketuk dan datanglah salah satu maid yang Alana tidak tau siapa datang membawa sepiring nasi goreng ayamnya.

Jack kembali menyuapi Alana dengan telaten, Alana pun makan tanpa membantah seperti biasanya. Jujur saja badannya terasa sangat tidak nyaman, pegal, pusing. Intinya sangat tidak karuan rasanya.

Setelah menyelesaikan makannya dan meminum obat Alana merebahkan dirinya diatas kasur yang kemudian Jack menyelimuti nya hingga bahu gadis itu.

Jack memasuki walk in closet dan keluar hanya menggunakan celana pendeknya saja. Alana sedikit panik melihatnya. Ia masih berpikiran negatif jika Jack akan melakukan hal itu lagi padanya. Saat melihat Jack yang akan menaiki kasur disampingnya Alana mendudukkan dirinya dengan cepat dan menjauhi Jack.

Jack's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang