Part 17 -Versed

23.1K 757 11
                                    

-Note :

Jangan lupa follow akun @Itsawerose ya! Sebagai bentuk dukungan kalian kepadaku aku akan update secara rutin jika banyak yang tertarik dengan ceritaku xixi. Thank you!

Don't forget to comment below💐

.

.

.

Dari semalam Jack tidak terlihat lagi karena ada kepentingan yang mendesaknya untuk segera turun tangan.

Salah satu musuh Jack yang berasal dari negara yang sama dengan Adrian yaitu Italia menelpon Jack dan berkata bahwa ia sudah berada di markas kedua Jack di Lebanon.

Jack bersama orang-orangnya segera menuju kesana karena Mateo musuhnya mengancam akan meledakkan markas itu jika Jack tidak hadir esoknya saat matahari terbit.

Setelah menidurkan Alana hingga gadis itu terlelap, Jack dengan terpaksa bersiap dan pergi malam itu juga menuju Lebanon menggunakan jet pribadinya.

Jack juga sebelumnya sudah mengerahkan orang-orangnya yang berada di Lebanon untuk bersiap siaga. Karena dengan sangat jelas Mateo mengibarkan bendera perang kepadanya.

"Setelah sampai hal yang pertama akan ku tugaskan adalah Carlos. Lacak bom disetiap sudut markas."

"Siap tuan."

Kemudian Jack bersama Carlos, Gerald, Freed dan Joy mempersiapkan rencana yang akan mereka gunakan untuk malam itu.

Empat orang yang bersama Jack itu merupakan orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Dimana mereka sudah mengabdi dengan Jack bertahun-tahun lamanya.

___________________

"Nona, makan dulu ya? Kalau nona terus seperti ini tuan pasti akan marah."

"Tidak Jessi, aku sedang tidak mood makan. Bisa kamu keluar saja?!" Bentak Alana pada Jessi.

Jessi kemudian menghela nafasnya berat, tuannya pasti akan marah jika Alana seperti ini.

Alana kembali bergelung diatas tempat tidur menutup wajahnya dengan selimut menghiraukan Jessi yang keluar dari kamar itu.

Hari sudah menunjukkan pukul 4 sore tetapi Alana belum memakan sesuap nasipun. Gadis itu hanya bergelung diatas tempat tidur dan menangis. Tak jarang pula Jessi mendengar Alana bergumam kata sakit, ampun dan nama orang tuanya.

Jessi sudah menelpon Jack berkali-kali tetapi tetap tidak tersambung oleh Jack. Entah apa yang terjadi karena tidak pernah ponsel Jack tidak aktif selama itu karena biasanya Jack akan terus menanyakan keadaan Alana.

Ditempat lain,

Jack mengusap perutnya saat terasa sesuatu mengalir dari sana, ya darah. Darah yang keluar dengan begitu banyaknya hingga membuat tangan yang sebelumnya memegang senjata itu dipenuhi cairan merah.

"Cih, kamu pikir bisa membunuhku dengan mudah?" Matanya menatap remeh Mateo yang ada disebrangnya.

Pria Italia yang selalu iri dengan kesuksesan Jack, yang selalu mencari masalah dengannya kini kembali berulah. Setibanya Jack dilebanon pria itu langsung menuju ke markas dimana tempat itu merupakan tempat anggotanya tinggal dan berkumpul sebelum melakukan pekerjaannya.

Serangan yang diberikan Mateo dan orang-orangnya cukup merugikan Jack, karena pria itu dengan sengaja membakar gudang senjata yang ada digudang senjata markas itu. Entah darimana pria itu tau letak ruangan penting itu.

"Dixon lihat semua anggotamu, terkapar semua dan hanya tersisa kamu!"

"Lalu?" Jack berdecih sinis. Ia berjalan mundur dengan tatapan terus tertuju pada Mateo. Tak ada rasa khawatir sedikitpun saat kini hanya tersisa ia sendiri berhadapan dengan puluhan bodyguard Mateo.

Jack's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang