"Kita akan menikah Minggu depan."
Perkataan Jack membuat Alana menatap pria itu dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan.
"Apakah aku sudah mengatakan bahwa aku mau menikah denganmu?"
"Mau tidak mau, kita akan tetap menikah. Sore ini kita pulang ke rumah orang tuamu. Kita akan meminta restu mereka."
"Mereka tidak akan merestuimu."
"Maka aku akan menyingkirkan mereka."
" Jangan sakiti mereka!"
"Pelankan suaramu. Tidak perlu berteriak okay?"
Alana menutup mulutnya rapat saat Jack menatap nyalang kearahnya
"Saat kita kerumahmu, buatlah mereka merestui hubungan ini. Aku menghormati keluargamu karenamu, tetapi jika mereka menentang keputusanku. Aku tidak akan ragu menyingkirkan mereka. Jadi sepintar-pintarnya kamu membujuk mereka sayang."
Alana mengepalkan tangannya dibawah selimut tebal itu, ia benar-benar tidak memiliki kuasa atas hidupnya. Jack memaksanya dengan ancaman yang selalu pria itu berikan.
"Kamu selalu seenaknya, kamu bahkan tidak berdiskusi denganku tentang masalah pernikahan ini. Apa pendapatku begitu tidak penting?"
Jack mengecup bibir Alana sekilas
"Dengarkan aku, untuk masalah ini biar aku yang urus ok? Kamu hanya perlu duduk manis dan menjaga dirimu sendiri serta bayi kita. Lagipula tanpa berdiskusi denganmu aku sudah tau wedding impianmu seperti apa"
Alana menaikan alisnya seolah bertanya pada Jack maksud pria itu.
"Bukankah kamu pernah menulis di diary mu bahwa kamu ingin menikah di Desneyland jepang?"
"Bagaimana bisa kamu membaca diary ku?"
"Kamu membawanya dikopermu sayang, aku membacanya."
"Kamu selalu seenaknya."
"Yeah, I am."
Alana tidak mengambil pusing akan hal itu, yang sekarang ia pikirkan adalah apakah Jack benar-benar akan mengabulkan impiannya itu? Lagipula, jikapun benar-benar terwujud menikah dengan Jack bukanlah harapannya.
Jack membantu Alana untuk berganti pakaian dengan pakaian yang baru saja Jack beli sengaja untuk Alana. Dress midi putih dengan lengan balon yang sangat pas dan cocok dipakai Alana.
Rambut hitam gadis itu digerai rapi sedangkan Jack menggunakan kemeja putih dan celana jeans hitam yang membuatnya terlihat sangat tampan dan modis.
"Ayo sayang." Jack merangkul pinggang Alana posesif. Selama dilorong apartemen itu tatapan pria yang berpapasan dengan mereka membuat Jack sangat kesal.
Bagaimana tidak, pria pria itu menatap Alana dari kepala hingga kaki seolah menilai gadisnya kemudian terlihat wajah kagum dimata mereka. Jack sangat tidak sudi membagi kecantikan Alana dengan mereka semua.
"Akh Jack what are you doing?"
Alana terkejut saat tiba tiba Jack menggendong nya bridal style. Alana refleks mengalungkan tangannya dileher Jack.
"Peluk aku agar kamu tidak jatuh. Kita akan ke lobby disana sudah ada sopir menunggu."
"I-iya tetapi kenapa kamu menggendongku.. turunkan aku Jack aku sangat malu"
Bisik Alana ditelinga Jack. Saat ini Alana hanya mampu memeluk Jack dan menutupi wajahnya dengan tubuh Jack. Ia sangat malu melihat tatapan orang sekitar yang fokus kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomansBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...