"Jika kamu pikir hanya mereka yang mendapat hukuman karena kelalaian mereka kamu salah. Kamu adalah objek satu satunya setelah ini yang akan mendapat hukuman babygirl."
.
.
Jack tanpa memperdulikan tangisan Alana menyeret gadis itu untuk mengikutinya. Cengkeramannya pada lengan Alana begitu kuat membuat gadis itu mengaduh kesakitan selagi kakinya mengikuti langkah besar Jack yang membawanya menyusuri lorong dirumah megah ini.
Kemudian menaiki tangga satu persatu menuju entah kemana yang Alana bahkan tidak tau mengingat ini pertama kalinya ia keluar dan menyadari sebesar dan semegah apa mansion Jack.
"Sakitt jackk lepas!!" teriak Alana,tak lama kemudian Jack melepaskan tangannya pada lengan Alana kemudian mendorong gadis itu ke pintu diujung ruangan lantai 2 mansion itu.
"Bukan hanya kamu yang merasa sakit, aku juga sakit Ana!"
BUG!!
Alana reflek menolehkan kepala ke lawan arah dimana Jack meninju pintu disampingnya. Tanpa sadar gadis itu sedikit bergetar karena takut dan tangisan yang tak kunjung henti.
"Apa kamu tidak bisa mencoba memahamiku? Aku tidak bisa kehilanganmu, sedetik saja kamu hilang dari pengawasanku rasa khawatirku benar benar tidak dapat dihilangkan, maka dari itu berhentilah membantah!"
Dengan air mata yang tak kunjung henti, Alana menatap mata Jack balik mencoba mengutarakan perasaannya melalui matanya. Berharap pria dihadapannya ini mengerti dirinya.
"Bisakah kamu memahamiku juga? Aku ingin pulang. Kamu mengambil hak ku atas diriku! Aku ingin bertemu orang tua ku, teman-temanku dan melanjutkan hidupku! Bisakah kamu pergi dari hidupku?!!"
Pria itu semakin mengepalkan tangannya. Sedetik kemudian, ia membuka pintu dibelakang Alana membuat gadis itu terhuyung kebelakang saat pintu yang menjadi sandarannya terbuka.
Jack menangkap tubuh gadis itu kemudian membawanya keatas ranjang. Ruangan dengan nuansa merah menyambut mereka berdua.
Ruangan yang tak seluas kamar yang Alana tempati sebelumnya tetapi masih terkesan mewah. Ada ranjang king size dan sofa dibawah kaki ranjang. Berbeda sekali nuansanya dengan kamar sebelumnya yang berdominasi hitam.
Jack mengunci pintu itu dan melempar kuncinya asal. Dengan wajah yang mengeras pria itu menuju lemari diujung ruangan tanpa memperdulikan Alana yang mencoba membuka pintu kamar itu.
"Buka pintunya! Tolong!!"
Setelah Jack mendapat apa yang ia inginkan, pria itu mendekat dan menjambak rambut Alana cukup kencang. Menarik gadis itu hingga tersungkur diatas ranjang.
Alana menggeleng keras saat melihat Jack memborgol tangan kirinya dan mengaitkannya disisi kiri ranjang. Alana menjambak rambut Jack dengan tangan kanannya berusaha melepaskan dirinya. Tetapi dengan sigap Jack menangkap tangan kanannya dan melakukan hal yang sama dengan tangan kirinya.
Kedua tangan Alana sudah terborgol disetiap sisi ranjang. Gadis itu menendang-nendang Jack saat pria itu berusaha menaiki tubuhnya. Jack yang kesal dengan pemberontakan Alana pun akhirnya mengambil tali panjang dari lemari yang sebelumnya ia buka.
Mengikat kaki Alana disetiap sisi ranjang. Saat ini gadis itu sudah seperti menyilang diatas ranjang.
"LEPASKAN TOLONG! PLEASE JACK HIKS APA YANG MAU KAMU LAKUKAN!"
Alana semakin panik saat Jack mengeluarkan sebuah belati dari saku jas pria itu. Kemudian Jack melepaskan jasnya dan melemparnya asal.
"you have tested my patience. It's time for punishment"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomansaBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...