Alana menatap kearah luar dari jendela dipesawat itu dalam diam sebelum kemudian tepukan dibahunya menyadarkannya. Ya Jack yang menepuk Alana begitu melihat istrinya melamun seperti itu.
Mereka kini berada diatas pesawat dengan Jack duduk disampingnya. Satu minggu setelah kesadaran Alana muncul, mental gadis itu dirawat secara intensif bersama psikolog untuk terapi dan psikiater untuk merespkan obat saat Alana mungkin merasa cemas atau gelisah berlebihan.
Tidak sekalipun Jack meninggalkan Alana sendirian dikamarnya, paling jauh pria itu pergi ya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sedangkan keperluan lain akan ia perintahkan bawahannya.
Mereka kini menuju negara asal Jack, Inggris. Jack sendiri sudah mendedikasikan bahwa Italia adalah negara yang akan ia jauhkan dari jangkauan Alana. Ia tak akan membawa gadis itu kesana bahkan Jack sudah menyiapkan surprise untuk Alana agar mendapat suasana baru.
"Jangan melamun sayang, jika ada yang kamu pikirkan katakan padaku. Aku ada disampingmu, suamimu ini siap mendengar semuanya." Ujar Jack dengan lembut begitupula tangannya yang tak hentinya mengusap punggung tangan Alana.
"Aku menyadari bahwa dunia masih begitu cerah diluar sana padahal setiap hari aku selalu merasa bahwa hanya ada kegelapan dalam hidupku. Dan aku sudah terlalu lama berada dalam kegelapan itu. "
Alana menyandarkan kepalanya di bahu Jack merasa nyaman dengan kehangatan yang selalu disalurkan suaminya.
"Apa yang harus kulakukan untuk keluar dari sana Jack.."
"Kamu tidak perlu keluar dari kegelapan yang kamu rasakan itu, isi lah kegelapan itu dengan cahaya terangmu sayang. Aku akan membantumu, kita akan menciptakan cahaya itu disana. Sesampainya kita nanti, aku memiliki kejutan untukmu. Kita mulai hidup yang baru disana."
"Terimakasih suamiku.. aku mencintaimu."
Jack tersenyum hangat mendengar penuturan Alana yang terdengar begitu tulus dan lembut.
•|•|•
Jack menuntun Alana yang kini matanya sudah tertutup kain merah maroon.
"Kemana ini? Tidak bisakah aku membuka kain ini saja"
"Tidak sayang, sebentar lagi sampai.. aku disampingmu, tidak perlu khawatir. Genggam tanganku."
"Huuft iyaa iya"
Jack membuka kedua pintu besar dihadapannya, mereka berdiri diambang pintu itu.
"Aku akan membuka penutup matamu sayang, setelah itu buka matamu okay?"
"Baiklah iya"
Dalam hitungan ketiga Jack membuka penutup mata Alana sebuah sorakan dan letusan kecil terdengar, mata Alana berkedip beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya sekitar.
"Selamat ulang tahun Alana!"
Seru orang-orang yang ada didalam rumah itu.
Alana menatap mereka dengan berkaca-kaca, disana sudah ada orang tua Alana dan orang tua Jack lalu ada pula Nadya, Atalia dan Puspita. Ditangan Cleora ada kue ulang tahun bertema princess desney dengan lilin yang menyala diatasnya.
Mereka semua maju mendekat Alana dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun, Jack pun juga bertepuk tangan disamping Alana dengan senyum diwajah pria itu.
"Hari ini ulang tahun ana ya"
Alana berkata dengan suara seraknya menangis terharu.
"Tentu sayang! Kamu bahkan melupakan hal ini.. happy birthday my wife, love you so much." Jack mengecup pelipis Alana
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomanceBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...