Satu malam sudah berlalu, Jack menginap dirumah Alana. Pagi harinya pria itu izin untuk meninggalkan rumah Alana karena harus menjemput orang tuanya dan membahas tentang rencananya yang ingin menikahi gadis itu.
Hari sudah menunjukkan pukul 6 sore, Alana dan keluarganya sedang bersiap untuk menghadiri acara makan malam bersama keluarga Jack. Alana begitu gugup, ia tak pernah bertemu dengan keluarga Jack sebelumnya.
'apakah mereka sama galaknya dengan Jack?' batin Alana memikirkan hal itu, apalagi posisinya kini ia tengah hamil ia sangat takut dicap buruk oleh keluarga Jack.
Alana menggunakan Midi Dress berwarna broken white dengan motif bunga yang ia miliki didalam lemarinya. Dress yang orang tuanya berikan saat ia berulang tahun pada bulan Januari kemarin.
Alana menatap cermin, make up yang ia pakai tidak begitu tebal bahkan terlihat tidak memakai saking tipisnya make up itu.
Cklek.
Pintu kamar terbuka, masuklah Rosie yang sudah rapih.
"Ayo kita berangkat sekarang takutnya macet."
"Iya ma"
______________________
Dalam satu ruangan disebuah restoran yang sudah Jack pesan untuk pertemuan malam ini terlihat hangat. Semua berbincang dengan serius tetapi juga tidak dalam suasana yang buruk.
"Perkenalkan saya Cleora ibu kandung Jack." Sapa wanita dengan blazer hitam yang melekat ditubuhnya. Wanita itu terlihat sangat cantik dan menawan. Ibu Jack memperkenalkan diri setelah ayah Jack memulai memperkenalkan dirinya dan kemudian orang tua Alana pun ikut memperkenalkan diri mereka.
"Halo sayang.. apa kabar hm?" Cleora memeluk Alana selama beberapa saat. Wanita itu kemudian menyuruh Alana untuk duduk disampingnya. Alana duduk diantara Jack dan Cleora.
"Baik Tante. Gimana dengan Tante dan om?"
"Eh jangan panggil Tante dong, panggil mommy dan daddy aja ya?"
"Mm iya mom hehe"
Alana tersenyum lega, pikiran buruk yang sebelumnya terlintas dibenaknya kini hilang entah mengapa. Orang tua Jack begitu ramah dan terlihat perduli pada Alana. Apalagi ibu Jack yang selalu memulai obrolan dengan Alana.
Pembahasan pernikahan berjalan dengan lancar. Baik orang tua Jack maupun orang tua Alana sudah sepakat untuk menikahkan anaknya pekan depan sesuai dengan apa yang Jack minta, tentu saja dengan permintaan Alana juga yang memohon pada kedua orang tuanya.
Kebetulan orang tua Alana juga mahir berbahasa Inggris sehingga tidak kesulitan mengobrol dengan kedua orang tua Jack yang tidak begitu bisa bahasa Indonesia.
"Dia putriku satu satunya Jack, aku harap kamu bisa menjaganya dan merawatnya sama seperti aku dan ibunya merawatnya." Ujar Jonathan membuat Alana terharu
"Iya pah, aku akan menjaga Alana dengan mempertaruhkan nyawaku sendiri. Aku sangat mencintai putrimu. Terimakasih sudah merestui kami."
_____________________
Sepulangnya mereka kerumah masing-masing, entah bagaimana bisa kini Jack berada dikamar Alana. Ya, Jack tiba-tiba mengetuk pintu balkon Alana yang membuat Alana terkejut akan kehadiran pria itu.
"Jack, kamu ngapain kesini?"
"Rindu, aku sangat merindukanmu"
Jack masuk kedalam kamar Alana setelah Alana membukakan pintu balkon kamarnya. Jack menarik Alana yang baru saja akan menaiki kasurnya kedalam pelukannya.
"Sebentar sayang, aku ingin memelukmu."
Jack memeluk Alana sedikit lama kemudian melepas pelukannya. Pria itu mendekat kearah pintu kamar Alana dan mengunci pintunya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomanceBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...