Jangan lupa vote dan komen📸
.
.
.Alana dengan perasaan campur aduk berjalan menjauhi ruangan pengap berpintu hitam itu.
"Aku harus pergi dari sini, Jack sangat tidak waras!" Gumam Alana. Ia tak bisa membayangkan ada berapa kamera disetiap sudut rumahnya dan berapa banyak orang yang mengintai nya selama ini.
Alana juga tidak menyangka ada ruangan seperti itu didalam mansion besar ini. Dari saat pintu terbuka saja bau anyir sudah menusuk didalam Indra penciumannya. Apalagi jika ia masuk lebih dalam, entah hal mengerikan apa yang mungkin akan ia lihat.
Jika sebelumnya Alana pikir Jack mungkin akan memulangkannya jika ia berbuat baik tetapi kini Alana sudah menepis keyakinannya itu. Itu sangat mustahil begitu menyadari Jack yang sangat terobsesi dengannya.
Alana berpapasan dengan beberapa maid mereka menunduk hormat pada Alana, tetapi gadis itu tidak perduli. Mata Alana memandang pintu besar dihadapannya. Akses utama untuk keluar masuk mansion adalah pintu ini.
Tangan Alana perlahan membuka pintu itu. Ada bodyguard yang berjaga didepan pintu.
"Maaf nona, tuan tidak mengizinkan nona untuk keluar."
Alana berusaha menetralkan ekspresinya.
"Kata siapa? Jack justru menyuruhnya untuk menyusul ke Lebanon. Antar aku ke bandara." Ujar Alana terlihat sangat yakin.
Dua bodyguard disana terlihat ragu, tetapi juga sedikit percaya pada Alana karena terlihat tidak ada keraguan dalam ucapan Alana. Kedua bodyguard itu saling berpandangan.
"Hey! Jangan lama-lama karena Jack ingin aku segera kesana. Jika kalian tidak mau mengantarku aku akan menelponnya sendiri dan melaporkan kalian!" Ujar Alana memecahkan keheningan diantara mereka.
"B-baik non, kami akan menyuruh supir untuk mengantar nona ke bandara. Apakah tidak ada barang yang perlu nona bawa?" Tanya salah satu bodyguard. Alana bahkan sudah tidak perduli dengan barangnya yang tertinggal dihotelnya.
"Tidak ada, sudah kukatakan Jack ingin aku segera kesana! Kamu tidak tau sekaya apa priaku itu? Dia akan membeli semua kebutuhanku disana."
Setelah Alana berucap demikian, salah satu bodyguard menghubungi sopir pribadi Jack dan tak lama sebuah Limosin datang di hadapan Alana.
"Sial? Berlebihan sekali." Ujar Alana ketus
"Silahkan masuk Nona, tuan Jack sendiri yang meminta jika nona ingin sesuatu berikan yang terbaik. Jadi saya memilih mobil ini agar nona nyaman selama perjalanan.
Alana mengangguk menanggapi kemudian masuk kedalam mobil itu.
'aku harus mengambil ponsel sopir ini, takut semua menyadari kebohongan ku dan menyuruhnya memutar balikkan mobil ke mansion itu lagi.' batin Alana.
"Em sir.." panggil Alana
"Panggil saja Liam nona"
"Ok, Liam. Bisa berikan ponsel dan earpeiece yang menempel ditelingamu? Aku ingin mendengarkan musik."
"Nona bisa menyuruh saya menyalakan musik yang-"
"Jadi kamu tidak mau meminjamkannya?" Tanya Alana menghentikan ucapan Liam.
"Baik nona, saya hentikan mobilnya dulu"
Setelah itu Liam menepikan mobilnya dan menyerahkan apa yang Alana mau. Alana tersenyum puas didalam hati. Matanya menatap sekitar, dimana pohon rindang sangat banyak disisi kanan kirinya.
'jauh sekali dari pemukiman warga' batin Alana.
Butuh dua setengah jam untuk mereka sampai di bandara. Alana turun dan berpamitan pada Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomansBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...