"Good morning babygirl"
Sapa Jack pada Alana tepat saat Alana membuka matanya pagi ini. Jack yang terlihat rapi menggunakan kemeja hitam dan celana jeans senada tampak manis dengan senyum yang terpampang diwajah pria itu. Saat ini posisi mereka tiduran menyamping berhadapan.
Alana yang masih belum sepenuhnya sadarpun sampai terheran-heran. Tak biasanya Jack begini. Baru dua hari lalu ia menyakitinya menggunakan belati dan kemarin menamparnya dengan sangat keras dengan wajah yang datar dan tatapan mematikan.
"Hm" balas Alana, kemudian gadis itu menutup matanya lagi
"Hey, bangun. Kita akan pergi pagi ini."
Dalam sekejap Alana membuka matanya kembali dan dengan semangat gadis itu berbicara
"Apa kamu mau mengantarku pulang?"
"Mimpi saja. Tak akan pernah." jawab Jack yang membuat Alana memudarkan wajah semangat nya. Bibir gadis itu melengkung sebagai respon akan ucapan Jack. Alana sedikit tertegun saat melihat senyum Jack yang pria itu tampilkan saat melihat responnya.
'Jack.. sangat tampan' batin Alana.
"Aku akan mengajakmu keliling mansion dan berbelanja kebutuhanmu. Mau?" tanya Jack. Matanya memandang Alana lembut sama dengan usapan tangannya pada wajah Alana yang tak berhenti sejak sebelum Alana membuka matanya. Alana tidak ada niatan memberontak untuk itu, entah mengapa rasanya nyaman.
"Mau" sahut Alana cepat.
Jack sendiri sengaja begadang semalaman setelah menidurkan Alana untuk menyelesaikan pekerjaannya agar hari ini ia dapat menghabiskan waktunya menemani Alana. Ia tak ingin gadisnya kesepian ataupun sedih berlarut-larut. Itu akan menurunkan kesehatan Alana.
"Alright, you have to take a bath and prepare. Wear my clothes for a while. I'm waiting here."
(Baiklah, kamu harus mandi dan bersiap. Pakai bajuku untuk sementara. Aku tunggu disini)
Cup.
Jack mengecup bibir Alana singkat. Alana yang ingin memprotes mengurungkan niatnya karena ia sedang tak ingin mengeluarkan energinya saat ini. Ia pikir ia harus menyimpannya untuk hari ini.
Jack yang melihat Alana berwajah cemberut tetapi sama sekali tidak mengomelpun sedikit heran. Apa ada sesuatu yang gadis itu rencanakan?, Batinnya.
Alana memasuki kamar mandi, sedangkan Jack yang masih setia menunggu gadis itu selesai diatas ranjang dalam posisi duduk menyandar.
Sudah hampir 1 jam Jack menunggu Alana tetapi gadis itu belum selesai juga dengan kegiatannya. Jack yang mulai khawatir pun mengetuk pintu kamar mandi Alana.
Tok. Tok. Tok
"Baby, jangan terlalu lama. Cepat keluar, kamu bisa sakit."
Tidak ada sahutan, membuat Jack semakin gencar mengetok pintu. Sebelum pria itu nekat mendobrak, pintu terbuka sedikit dengan kepala Alana yang menyembul keluar dari sana.
"Jack..."
"What's going on? Keluar sekarang!" Jack sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Jangan marah duluu... Aku tidak membawa handuk atau apapun. Bisakah kamu meminjamkan ku?"
Jack menghela nafasnya kasar, ia lupa tidak memberi Alana benda itu. Ia juga lupa tidak memberi tau Alana akses untuk masuk ke walk in closet melalui dalam kamar mandi tanpa harus keluar dulu.
"Kamu bisa mengatakannya sejak tadi baby."
Jack mendorong pintu kamar mandi membuat Alana panik, gadis itu menahannya dan meminta Jack untuk tidak membuka pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jack's Obsession
RomanceBagaimana jika waktu liburan yang kamu pikir akan menyenangkan justru membawamu kesebuah sangkar tanpa pintu? Dimana seseorang yang tidak pernah kamu bayangkan kini sangat terobsesi denganmu. "Apa kamu pikir aku akan dengan mudah melepasmu hanya den...