Tirakat Cinta

dia dan emphasis ibunya

Firli mira ahmad yani. Empat nama yang tercantum dalam satu orang, itulah nama lengkapnya mira. Meski dia dianugerahi paras yang cantik, namun urusan percintaannya tidaklah berbeda jauh sama nasib danu, Yaitu tidak pernah punya pacar.

Mira lahir di pandeglang pada tanggal 11 juni 1990. Usianya terpaut lima bulan lebih muda dari kelahiran risma di bulan Januari. Kalau dibandingkan sama danu usianya terpaut 2 tahun lebih tua.

Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. tapi jadi yang pertama dan satu-satunya yang masih hidup setelah kakaknya meninggal.

Ia dan ibunya sangatlah dekat, bahkan kedekatannya bisa dibilang seperti besti. Kedekatannya tidak hanya sebatas antara ibu dan anak saja. kadang ia menganggap ibunya sebagai guru, sebagai cendekiawan, sebagai psikolog, sebagai motivator, dan sebagai reporter kalau lagi rewel.

Setiap anak pasti sangat menyayangi orang tuanya, kalau pun tidak, berarti  anak brengsek. Baginya orang tua adalah segala-galanya, terutama ibu, dia bagaikan harta yang paling berharga dalam hidupnya.

Waktu usianya baru menginjak enam tahun, ibunya masuk ruang operasi karena mengidap penyakit kistadenoma. Operasi yang dilakukan oleh tim medis pada saat itu berdampak pada rahimnya, yang mengakibatkan ibunya tidak bisa memiliki keturunan lagi.

Pada tahun 2009 silam ibunya kembali di diagnosis mengidap penyakit liver dan ginjal. mengharuskannya berobat jalan, rutin chek-up dan cuci darah setiap satu bulan sekali. Setiap hari kondisi kesehatannya makin memburuk. Pada tahun 2011 dokter memprediksi bahwa umur ibunya tidak akan lama lagi.

Ibunya sudah pasrah menerima kenyataan. tapi ada satu hal yang dia inginkan. ada satu permintaan yang terakhir sebelum meninggal. yaitu ingin melihat anak semata wayang nya menikah. Keinginan itulah yang setiap hari ibunya tuntut pada mira.

Menurut mira urusan soal menikah itu gampang. tapi masalahnya mau menikah sama siapa? Sedangkan seseorang yang dicintainya saja tidak ada. Baru juga mau, mau memulai mencintai seseorang.

....

Kata bang Haji rhoma irama, "bila manusia sudah dilanda cinta, maka mata yang belalak seakan buta. Walau banyak celanya kasih nampak sempurna. Walau jelek orangnya kasih nampak menyala."

Lagi-lagi tentang cinta, dan kenapa harus selalu cinta yang menjadi pembahasan? Ada yang bilang cinta itu sederhana, hanya gambaran kompleksitas kedalaman hubungan antar manusia. Cinta bukanlah hanya sekedar perasaan, melainkan sebuah perjalanan, pengorbanan, serta pertumbuhan diri dalam menjaga keseimbangan antara kegembiraan dan kesedihan. Cinta mengajarkan tentang kekuatan, keberanian untuk membuka diri terhadap kerentanan.

Hujan tak datang setiap hari, tak juga cerah sepanjang masa, Musim datang silih berganti, tak ada yang sanggup bertahan sekalipun itu dipertahankan. Seperti riuh tawa di siang hari yang berganti sunyi saat malam menghampiri. Seperti itulah waktu berlalu. tak menunggu siapa, tak perduli sedang apa.

Hati kecilnya bertanya, "kemana perginya tawa-tawa itu?" Seakan tak rela berganti, atau hanya khawatir tak bisa mendulang cerita yang sama di kemudian hari. Saat itulah hati merasa sepi, padahal ketika dekat kebersamaan tak lebih dari sekedar, Maknanya baru terasa setelah kehilangan. Kadang hanya satu yang pergi, Tapi mengapa seluruh dunia terasa kosong.

Berbalut selimut penghangat raga, dingin terasa sampai ke dasar tulang, Hujan yang turun di malam itu sangat berbeda, karena terjadi saat bulan masih merindu. Didalam kamar tak besar mira merebahkan dirinya diatas kasur berselimut tebal berbaju piyama. Wajahnya mendongak keatas memandangi langit-langit. rintik suara hujan diatas genteng syahdu bagaikan irama nyanyian, menghanyutkan sekelumit pikiran melarutkannya dalam lamunan.