belum saatnya berpisah

32 6 0
                                    

Malam mulai membentangkan jubah hitamnya. Lampu-lampu rumah menyala berpendaran menggantikan peran sang surya yang tenggelam.

Ketika Danu mengaktifkan hapenya yang sudah berdaya, beberapa pesan mulai bermunculan. Dari sekian banyaknya pesan yang masuk, hanya beberapa diantaranya saja yang di read. Juga tak semuanya dibalas.

Danu melakukan panggilan keluar ke nomor reymon. ingin menanyakan kabar dan keberadaannya. Sekaligus menanyakan rencananya malam itu.

Melakukan panggilan keluar ternyata tidak sesulit seperti menerima panggilan masuk. Jika danu yang menghubungi duluan, maka besar kemungkinan akan langsung dijawab. Tapi kalau orang lain yang menghubunginya, susahnya minta ampun. Kadang enggak diangkat, Kadang enggak aktif.

Tak butuh waktu lama bagi danu untuk menunggu. Hanya beberapa detik saja panggilannya langsung dijawab Oleh reymon. "Halo nyet."

    "Hai jing." Balasnya tak mau kalah melontarkan kata kebun binatangnya. Kata-kata monyed, anjirr, babi, bangsat, bego dan tolol, merupakan bahasa sehari-hari mereka di tongkrongan. Jadi sudah tidak aneh lagi.

    "Dimana sia teh?" Tanya danu ingin tahu keberadaannya.

    "Ngapain nanyain dimana segala? So penting amat."

    "Bukan gitu nyet, takutnya udah enggak ada di bumi."

    "Udah enggak ada di bumi? Emang saya kemana? Keluar angkasa? Aya aya wae sia teh. Saya lagi di rumah nih, Lagi sama si bogel, Sia kemana saja Ditelpon gak pernah aktif? Di bbm ceklis satu mulu. Saya kira sudah mati." Balas reymon tanpa ampun.

    "hapenya ngedrop. Juga enggak ada paketan. Ada kali sepuluh ribu mah?"

    "Tuh si monyet mah kitu wae. Kalau nelpon teh pasti ada maunya. Nanti saya belikan paket, asal kamu kesini.! Kita ke pangkalan!"

    "Ok siap. Sama jangan lupa juga beliin rokok yah!"

    "Gampang."

Reymon merupakan salah satu sahabat danu yang paling dekat, selain beni dan leni. Reymon juga sangat loyal. Sangat baik dan tidak pernah perhitungan. Ia berasal dari keluarga berkecukupan. Ayahnya seorang pengusaha. Ibunya berprofesi sebagai lawyer. Meskipun begitu, kedua orang tuanya sudah berpisah, semenjak ibunya dituduh selingkuh dengan seorang  hakim. Semua saudaranya ikut dengan ayahnya ke Jakarta. Hanya dirinya seorang yang ikut dan tinggal bersama ibunya di pandeglang.

danu kenal reymon belum begitu lama. Baru dua tahunan. Tapi keakrabannya sudah seperti teman lama. Mereka suka kemana-mana berdua, kadang bertiga sama si bogel. Anak pembantu di rumahnya. Saking deketnya danu sama reymon, Teman-temannya suka bilang, "dimana ada danu, disitu ada reymon."

Danu sering menginap di rumahnya, Sering makan di sana, Sering minum, sering numpang mandi, sampai pake baju punya reymon. Dia sudah menganggap rumahnya reymon seperti rumahnya sendiri.

Kalau bersama reymon,  danu tidak perlu pusing mikirin rokok. Tidak perlu repot-repot mikirin beli makan dan segala macamnya. Karena Semua itu suka ditraktir olehnya. Yang penting nurut aja sama apa katanya.

Setelah selesai adu suara dengan reymon di telpon genggam, danu mulai bersiap-siap mengganti pakaiannya. Danu mengganti sarungnya dengan celana levis. Mengganti baju kokonya dengan kaos oblong dan jaket galfinc collar biker. Sebuah jaket semi berbahan kulit. Tak lupa juga memasang jam arloji pada pergelangan tangan. Serta menyisipkan dompet yang berisi KTP sama STNK motor ke saku celana belakang.

Beberapa hari tak keluar rumah rasanya menjemukan. Otak kaku seperti terkurung dalam penjara. Berhubung sepanjang hari tadi langit cerah. Dan bulan mulai menampakkan dirinya. sebagai anak muda yang tergolong aktif, berdiam diri di dalam rumah rasanya seperti orang bego. Butuh healing untuk merepresentasikan otak yang sudah beku.

Tirakat Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang