Happy Reading!
~~~
Hari senin, dimana semua para siswa/siswi di SMA PRAMANA melaksanakan upacara bendera merah putih.
"Friska, lo bisa diam nggak sih?" Aira menoleh ke belakang menatap Friska yang seperti cacing kepanasan.
"Nggak bisa Ra! Disini panas banget tau! Bisa-bisa gue jadi ikan kering di jemur terus!" Friska mengibaskan tangannya didepan wajahnya.
"Pak Andi juga ceramah mulu dari tadi!" lanjutnya.
Aira memutar bola matanya,"ck Lebay lo! Emang lo doang yang kepanasan?"
"Heh! Gue nggak lebay ya! Lo nggak tau aja harga perawatan gue itu mahal!" Friska mendengus kesal.
"Hei kalian berdua!"
Seketika Friska dan Aira di buat tegang mendengar suara itu.
"Mampus!" Batin mereka berdua.
Friska menoleh kesamping, "Eh p-pak gendut! E-eh maksud nya pak botak! Eh Bu-bukan itu maksud saya a-anu pak itu I-iy—"
"Anu apa hah! Kalian berdua setelah upacara temui saya di lapangan!" sentak pak Anton final.
"Lo sih Friska! Jadi di hukum kan kita!" sungut Aira kesal.
Friska yang mendengar dirinya di salahkan tidak terima, "lah kok gue?"
"Emang ini salah lo monyet!"
"Brisik! Bisa nggak sih kalian sehari aja nggak ngebacot?" Ilmi yang tadinya hanya diam kini mengangkat suara.
"Nggak bisa!" sentak mereka serentak.
Ilmi hanya bisa menghela nafas pasrah,"tersarah!"
°•🐒•°
Kedua teman Ilmi kini sedang menjalankan hukuman yang telah di berikan oleh pak Anton.
Sedari tadi Ilmi hanya menghembuskan nafasnya berulang kali menatap papan tulis. ia merasa bosan, kapan gurunya akan masuk dan memulai pembelajaran, dirinya ingin cepat-cepat pulang dan merebahkan tubuh nya dikasur empuknya.
Brakk!...
Semua penghuni di kelas itu dibuat terkejut dengan pintu yang dibuka secara kasar, Friska baru saja membuka pintu itu sambil menggerutu tidak jelas diikuti Aira dari belakang.
"Dasar pak gendut! Ngasih hukuman kagak ngadi-ngadi!" Friska menghentak hentakkan kakinya dan berjalan menuju kemejanya.
"Lo nggak capek apa, dari tadi mulut lo nggak berhenti ngatain pak Anton?" Aira menatap Friska jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...