Happy Reading!
~~~
"Pagi ma, pagi kak Rana." sapa Ilmi saat sampai dimeja makan.
"Pagi sayang."
"pagi adik laknak"
Ilmi memutar matanya malas,"jangan mulai deh kak!"
"Iya, iya!" Ucap Rana.
"Mah, papa mana?" tanya Ilmi kepada mamanya
"Udah berangkat barusan, katanya ada meeting penting. Kamu mau selai rasa apa?" Diana mengambilkan roti untuk anknya.
"Oh iya, coklat aja mah."
"Nih," Ucap Diana memberikan roti isi coklat ke anaknya.
"Makasih mah."
"Mah, dek, Rana berangkat dulu nanti kesiangan." Pamit Rana menyalimi tangan Diana dan mencium pipi mamanya.
"Hati hati"
"Siap kapten!"
"Dadah curut." lanjutnya melambaikan tanganya ke Ilmi
"Dih dasar markonah!"
Diana hanya menggeleng melihat tingkah kedua anaknya
"Kamu belum berangkat?" tanya Diana menata Ilmi
"Udah mau nih mah, kalo gitu Ilmi berangkat dulu." pamit Ilmi mencium pipi mamanya.
"Iya hati hati!"
Ilmi berjalan di karidor sekolah sambil bersenandun ria menuju ke kelasnya.
seorang gadis yang berlari tergesa-gesa dari arah belakang Ilmi dan tak sengaja mengeggolnya, "eh eh woi pelan pelan dong!"
"Sorry gue lagi buru buru." Ucap gadis itu.
Ilmi menahan tangan gadis itu yang hendak beranjak,"emang ada apa?" tanyanya.
"Itu di situ ada ribut-ribut!"
"Dimana?"
"Di situ! Kalo lo penasaran ikut aja."
Ilmi mengagguk dan berlari kecil bersama gadis itu.
Sampainya di situ mata Ilmi membulat tatkala ia melihat Dion saling meninju dengan kakak kelasnya.
"DION!"
Merasa ada yang memanggil namanya. Dion menoleh kesamping, disana ia melihat Ilmi di antara kerumanan. Lantas Reza melihat Dion menoleh ia mengambil kesempatan meninju rahang Dion.
Dion yang mendapatkan serangan tiba-tiba langsung tersulut emosi, dirinya tidak terima begitu saja saat Reza memukulnya saat dirinya lengah.
Nafas Dion memburu menatapa tajam ke arah Reza,"brengsek!" ia langsung menyerang Reza dengn membabi buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...