[58] Boo&Ay (Akhir dari segalanya)

82 4 0
                                    

"Selamat tinggal pria manis! Selamanya aku akan mengenang kisah kita dengan rapi..."



Happy Reading!

~~~

Ilmi menikmati angin malam ditemani kesunyian yang melanda malam ini, gadis itu membuka minuman kaleng lalu meneguk isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilmi menikmati angin malam ditemani kesunyian yang melanda malam ini, gadis itu membuka minuman kaleng lalu meneguk isinya. Ilmi terhenyak menatap langit malam yang kini dihiasi bintang dan kembang api yang saling bersahut-sahutan dan menyinari langit malam saat ini.

Malam ini adalah malam dimana kepergian seorang laki-laki sudah genap dua minggu.

Ia merasa dejavu, saat seperti malam ini, malam akhir tahun. Dimana ia diklaim sebagai pacar oleh Dion tanpa ingin ditolak, dan dimana ia memberikan syarat untuk menerima laki-laki itu.

Tak terasa air matanya mengalir begitu saja, kedua mata itu memancarkam kesedihan yang terpendam selama dua minggu ini. Bagaimana tidak, selama dua minggu ia terus menyembunyikan kesedihannya kepada orang-orang sekitarnya, ia tak ingin jika orang-orang menatapnya sedih. Sebisa mungkin ia akan terlihat tegar, pada akhirnya malam ini ia tidak sanggup lagi untuk membendung luka itu lagi.

Hanya satu kata yang ada dalam hatinya.

Rindu....

Ia rindu saat laki-laki itu membuatnya kesal, ia rindu senyum manis serta canda tawa laki-laki itu, ia rindu semuanya, rindu akan tatapan teduh penuh kelembutan laki-laki itu. Ingin rasanya ia memeluk tubuh hangat Dion, andaikan laki-laki itu ada disini ia akan segera memeluknya seerat mungkin dan mangatakana.

"Gue kesepian disini..."

Ilmi memainkan cincin yang bertenggar manis dijari manisnya.

"Katanya lo mau nikah sama gue kalau udah lulus SMA Boo? Tapi apa, omongan lo cuma bullshit!"

Tidak bisa dipungkiri lagi, akhirnya gadis itu menumpahkan segala kesedian dan luka yang sangat dalam. Mengeluarkan semuanya dengan terisak sangat hebat.

"Boo... Hiks..hiks..." Ilmi meremat dadanya yang kian terasa sesak.

"Lo jahat ninggalin gue sendiri! Lo tega banget sama gue Boo!"

Ilmi menghapus air matanya kasar, kemudian mengadahkan wajahnya menatap langit malam.

"GUE KESEPIAN DISINI DION!"

"LO PERNAH JANJI NGGAK AKAN NINGGALIN SATU SAMA LAIN! TAPI LO,"

"....MALAH LANGGAR JANJI LO SENDIRI!"

"GUE BENCI LO DION!"

"....gue benci lo."

Pertahana gadis itu juga runtuh seketika, ia tidak mampu lagi menopang tubuhnya. Menangis tersedu-sedu seraya menutupi wajah dengan kedua tangan.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang