Happy Reading!
~~~
Sesuai dengan apa yang di ucapakan laki-laki itu, Dion membawa Ilmi memborong lima cup boba dan menikmati kebersamaan mereka berdua ditaman kota tanpa mengganti terlebih dahulu seragam sekolah mereka.
Dion berdecak,"lo udah ngabisin dua Ay! Sekarang udah ya, nanti lo sakit!" cowo itu merebut kresek yang ada ditangan Ilmi.
Ilmi yang awalnya asik meminum bobanya tersentak, kala Dion merebut kresek yang ada ditangannya mendelikkan matanya manatap tajam kearah cowo itu.
"ihh Boo! Satu lagi ya?" pinta Ilmi dengan mata yang berbinar.
"Enggak! Nyesel gue beliin lo boba sebanyak ini!" Dion mendelik tajam.
"Nggak ikhlas lo ya?"tuduh gadis itu, lalu menyeruput bobanya.
"Gue iklas Ay," Dion tersenyum masam,"tapi kalau lo sakit gimana dong?"
"Gue ini kuat Boo! Ilmi diraguin!" ucap Ilmi menyombongkam dirinya dan mengangkat dagunya setinggi mungkin.
Dion yang melihat tingkah Ilmi menoyor kepalanya,"sombong amat lo tai! Lo sakit gue nggak peduli ya!"
Ilmi memiringkan kepalanya menatap Dion,"yaudah nggak usah ketemu gue kalau gitu!"
Dion yang mendengar ucapan gadis itu mendelik tidak suka,"ngomong apasih Ay!"
"Apa! Itu kan mau lo?" Ilmi ingin sekali tertawa saat melihat wajah kesal yang sangat kentara diwajah Dion.
"Lo kenapa sih? Lo mau nyari yang baru?" tanya Dion.
"Iya!" Ilmi tersenyum lebar menatap Dion.
Sementara laki-laki itu tersenyum terpakasa,"setan!" umpatnya lalu pergi dari sana.
Saat itu juga Ilmi tidak bisa lagi menahan tawanya, ia tertawa sambil memyeka air yang keluar dari ujung matanya, ia berlari kecil menyusul Dion yang sudah jauh dari depan sana.
"DION ITU SAMPAH!" teriak Ilmi begitu nyaring hingga beberapa orang menatapnya aneh.
Dion masih dapat mendengar teriakan gadis itu, laki laki itu menundukan kepalanya berjalan menuju kearah motornya yang terparkir, ia menghela nafas dan memegang dahinya.
"Bukan pacar gue!" menolognya sendiri.
°•🐒•°
"Tatak Ion! mbiyin inan Elik!"
Dion mendengus kesal, pasalnya sedari tadi ia disuruh ini dan itu oleh adiknya, cowo itu bangun dari tidurnya dan menyimpan ponselnya dengan kasar.
"Eh yul! Lo sengaja ya buat gue kesal?" tanya Dion dengan mata melotot, tetapi itu malah membuat Erik tertawa melihatnya.
"Ketawa lagi! Gue jual lo sama om monyet mau?" ancam Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...