[15] Boo&Ay

20 3 0
                                    

Happy Reading!

~~~

"Boo lo beneran mau pulang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boo lo beneran mau pulang?"

Dion merasa jengah dengan pertanyaan Ilmi, entah berapa kali gadis itu menanyakan hal yang sama sedari tadi.

Kini hanya mereka berdua diruangan itu, setelah menceritakan semuanya ke Ilmi dan mengusir teman-temannya, ia memutuskan untuk pulang ke rumah malam hari hanya karena dirinya bosan dan tidak betah mencium bau obat-obatan di rumah skit ini.

"Boo gue nanya! Kenapa lo diam aja sih?" kesal Ilmi.

Dion memutar bola matanya, "lo udah beberapa kali nanyain itu, tapi jawaban gue tetap sama Ay!"

"Tapi kan lo masih sakit." Ilmi menghela nafas.

"Luka gini doang nggak papa kali Ay, santai aja!"

"Ck! Sombong amat lo!"

Clek...

Pintu ruangan Dion terbuka mengalihkan atensi kedua remaja itu.

"Udah?" tanya Rehan menatap Ilmi dan Dion secara bergantin.

Dion mengagguk,"udah yah, tunggu apalagi ayo pulang!" cowo itu perlahan berdiri dari sofa di bantu oleh Ilmi.

"Sok-sokan berantem tapi ujung-ujungnya bonyok juga!" Rehan mencebik menatap anaknya, Dion.

"Ck! Emang ada orang berantem nggak bonyok yah?" tanya Dion merasa kesal.

"Nggak usah perpanjang topik! Ilmi Siniin Dion biar om yang bantu."

Ilmi mengagguk dengan senang hati, ingin melepaskan tangan Dion dari pundaknya tetapi cowo itu malah menahannya, gadis itu mendongak menatap Dion bingung.

"Nggak! Biar Ilmi aja yang bantu Dion, Ayah nggak usah!" tolak Dion.

"Kamu nggak kasian sama Ilmi nahan berat badan kamu?" tanya Rehan.

Dion menatap Ilmi yang lebih pendek darinya,"gue berat ya?" tanyanya.

Tanpa memikirkan kedua kalinya, Ilmi berucap blak blakan,"ya iyalah berat!"

Dion mendatarkam wajahnya menatap Ilmi,"ck! terserah lo deh!" cowo itu melepaskan tangannya dari pundak Ilmi meninggalkan kedua orang itu dibelakangnya sambil memegang perutnya berjalan dengan teratih.

Rehan dan Ilmi saling tatap menggelangkan kepalanya kompak.

"Anak om lucu!" seru Ilmi menaikkan kedua jempolnya.

Rehan terkekeh,"ayo ke mobil, nanti Dion tambah marah gara-gara kelamaan nunggu"

"Hahaha ayo om."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju keparkiran mobil.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang