Happy Reading!
~~~
"BODOH! NYULIK SATU ORANG AJA NGGAK BECUS!"
PRANG!
Orang itu melempar botol wine kosong hingga nyaris mengenai salah satu orang yang ia sewa untuk menculik Ilmi. Sedangkan, ketiga pria yang masing-masing memiliki badan kekar menunduk, enggan menatap orang itu yang mengamuk dihadapan mereka.
"Percuma otot kalian gede kek gini, ngurus satu orang pun nggak bisa!" hardiknya menatap tajam ketiga orang suruhannya.
Ia menggeram frustasi, lagi dan lagi rencana yang ia susun masih saja gagal.
"Pergi! Gue nggak butuh orang-orang kaya kalian!" usirnya lalu berbalik.
Salah satu dari mereka bertiga maju,"berikan bayaran kami sesuai nominal yang sudah di janjika!" ucapnya
Orang itu berbalik menatap tajam pria yang baru saja berucap,"kalian mau bayaran?" tanyanya di angguki pria itu,"gue bayar kalian buat nyulik gadis itu! Tapi kalian kembali tanpa gadis itu, jadi nggak usah mimpi buat gue bayar kalian cih!" sentaknya kemudian, melangkahkan kakinya kearah luar gedung tua itu.
"Heh gadis bodoh! Kita bertiga bisa saja membuat kamu menderita hingga membuat kejiawaanmu gila dalam sedetik!" ancam pria itu.
Gadis itu berdecak marah, kemudian menghampiri pria itu dan memberikan cek dengan nominal lumayan tinggi.
"Puas? Sekarang kalian pergi!" sentak gadis itu.
Tanpa berlama-lama mereka keluar dari gedung tua meninggalkan gadis itu sendirian dengan amarah yang membuncah dalam dirinya.
"Arrggh!"
Gadis itu mengacak rambutnya frustasi merasa di bodohi oleh suruhannya sendiri.
Drrtt... Drrtt
Gadis itu merogoh tas selempangnya mengambil ponsel miliknya yang berbunyi, segera ia angkat saat membaca nama yang menelfon dirinya.
"Lo di mana?"
"Di luar, lagi nyari angin bang."
Terdengar decakan kesal dari seberang sana.
"Pulang sekarang! Lo lagi dalam masa hukuman papa Putri!"
Putri atau di kenal sebagai Aira, dalang sebenarnya dari rencana penculikan Ilmi semalam.
Aira memutar bola matanya.
"Iya, gue pulang sekarang!"
Aira mematikan sambungang itu dengan sepihak, kemudian berjalan kearah mobil miliknya yang terparkir. Ia menyetir dengan perasaan yang dongkol di hatinya, ia tak habis fikir selalu saja apa yang ia rencanakan lagi-lagi gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...