Happy Reading!
~~~
"LEPASIN GUE BANGSAT!"
Orang yang sedang duduk diatas kursi terkekeh menatap lurus perempuan yang tengah dipasung, orang itu berdiri dan tertawa keras seraya terus berjalan kedepan menghampiri perempuan itu yang kini bergetar ketakutan.
Ruangan yang sedikit gelap hanya diterangi cahaya yang masuk melalui jendela membuat perempuan yang dipasung itu merasa waspada dan ketakutan.
"HAHAHA!"
Mata perempuan itu mengikuti arah langkah kaki yang bersuara.
"Gue ingatkan kembali, gue benci penghianatan! Dan itu lo anggap hanya candaan!" orang itu berhenti disamping kanan perempuan yang dipasung, lalu mengambil sebuah cairan dan menyiram ke wajah perempuan itu.
"ARRRGHH!..."
Perempuan itu menjerit kesakitan merasakan wajahnya yang seketika melepuh.
"Dimanapun dan bagaimanapun lo bersembunyi, gue pasti dengan mudah nemuin lo Aira!"
"Empat bulan cukup untuk lo bersembunyi dari gue, dan sekarang lo harus nerima hukaman dari gue! Kini gue bakalan kirim lo bertemu sama Friska!"
Suasana diruangan itu berubah menjadi mencekam bagi Aira dan juga beberapa bodyguard yang kini berdiri dengan kepala yang menunduk.
Aira memberontak berusaha melepaskan rantai ditangannya walaupun itu berakhir sia-sia.
"Danang, gue mohon.... Gue mohon, tolong jangan bunuh gue!" pinta Aira yang kini sudah putus asa.
"Waktu lo udah nggak ada, jadi percuma lo mohon-mohon sama gue!" ucap Danang datar tanpa menatap Aira sama sekali, laki-laki itu sibuk memilih senjata apa yang harus digunakan untuk menyiksa Aira.
Seketika senyum Danang terbit, ia membolak-balikkan benda runcing itu dengan pegangan yang tumpul.
"Gue kalau pahat tubuh lo bakalan indah deh Ra," Danang meneliti seluruh tubuh Aira. Menatap rendah gadis itu.
Para bodyguard berdigit ngeri mendengar anak tuannya mengatakan itu. Sedangkan Aira, sudah tidak sanggup lagi untuk memberontak. Jika memang ia mati dibunuh tidak papa, ia pantas mendapatkannya atas kesalahannya yang ia lakukan.
Seenggaknya ia bisa menebus kesalahan dan dosa-dosanya terhadap Friska, Ilmi dan lainnya. Jikapun itu terjadi, setidaknya ia sudah mendapat maaf dari teman-temannya, itu cukup membuat hatinya lebih tenang bila ia sudah tiada.
°•🐒•°
Reza merapalkan doa dalam hatinya berharap rumah terakhir yang ia datangi tidak membuatnya kecewa, ia sangat berharap jika apa yang dicarinya bisa memberi jawaban baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...