[18] Boo&Ay

21 3 0
                                    

Happy Reading!

~~~

"Lagi ngapain?" tanya Dion dengan sepiring brownis ditangan kanannya, dan segelas jus ditangan kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi ngapain?" tanya Dion dengan sepiring brownis ditangan kanannya, dan segelas jus ditangan kirinya.

Ilmi berdiri tegak membersihkan kedua tangannya dari tanah dengan menepuk-nepuknya,"menurut lo, gue lagi ngapain?" tanyanya balik.

Dion meneguk jusnya,"lagi bersihin taman hias." jawab Dion.

"Terus lo ngapain nanya!" Ilmi memicingkan matanya menatap Dion.

"Basa basi Ay!"

"Mau nggak?" Dion menyodorkan brownis itu kedepan Ilmi.

"Tangan gue kotor ihh!" gadis itu memperlihatkan kedua tangannya kepada Dion.

"Bersihin dulu Ay!" Dion menatap malas gadis yang sedang mendengus.

"Males Boo! Suapin aja heheh..."

"Modus lo!" cibir Dion, tak urung juga cowo itu menyuapi sepotong brownis kemulut Ilmi.

"Suka banget ya sama bunga melati?" tanya Dion penasaran.

Cowo itu mengadarkan pandangannya menatap hamparan tanaman hias bunga melati yang berjejer rapi, kelihatannya gadis itu merwatnya dengan baik hingga tumbuh dengan subur dan indah bila dipandang yang kini ada dihalaman belakang rumah gadis itu.

"Iya, selain gue suka boba gue juga suka bunga melati." jawab Ilmi dengan semangat.

"Suka gue?" Dion menunjuk dirinya menatap Ilmi yang ada disampingnya.

Ilmi menatap balik Dion lalu menyerngitkam dahinya seolah ia sedang berpikir.

"Humm nggak tau." Ilmi mengangkat bahunya.

"Dasar!" Dion tersenyum mengacak acak rambut Ilmi hingga membuat sang empuknya marah.

"Aaaaa Boo jangan diacak ih!" gerutu Ilmi.

"Hahaha iya maaf sayang." cowo itu kembali merapikan rambut Ilmi hingga serapi mungkin walaupun tak serapi tadi.

"Ada yang kurang," ucapnya lalu beranjak dari hadapan gadis itu.

Ilmi menatap Dion yang sedang memetik bunga melati, cowo itu menghampiri dirinya dengan setangkai bunga digenggamannya.

Dion tersenyum dan menyelipkan bunga melati itu ditelinga Ilmi,"cantik." ucapnya.

"Dari lahir!" Ilmi menyombongkan dirinya berusaha menutup nutupi kegugupannya.

"Bilang aja kalau baper!" ujar Dion menaik tersenyum jahil.

"Ihh mana ada!" sanggah Ilmi.

"Terus mukanya kenapa merah sayang hm?"

Ilmi menutupi wajahnya dengan kedua tangannya,"nggak ih!"

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang