[54] Boo&Ay

8 2 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Seorang gadis berkacamata hitam keluar dari balik pohon, ia melirik sekitar pemakaman yang sudah sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis berkacamata hitam keluar dari balik pohon, ia melirik sekitar pemakaman yang sudah sunyi.

Gadis itu melangkah kearah gundukan tanah yang masih basah, berjongkok didepan kuburan itu bergerak memegang nisan yang terdapat nama sahabatnya dulu.

"Friska, gue minta maaf karena gue terlau kasar sama lo," ucap gadis itu kemudian melepas kacamata hitamnya.

"Tapi sorry, gue nggak merasa bersalah sekalipun lo udah mati!"

Gadis menampilkan senyum yang terkesan bahagia,"seandainya lo nggak nerima gue jadi teman lo waktu itu, pasti lo nggak terasa dikhianati sama gue."

"Well, hidup lo sekarang merasa aman disana, semoga lo bahagia Friska!" ucapnya terdengar lirih, lalu gadis itu berdiri dan memakai kacamata hitamnya kembali.

"Aira...."

Seluruh badan gadis itu yang baru daja disebut namanya mematung mendengar suara yang selama emapat tidak pernah ia dengar. Ia tidak ingin berbalik menatap sosok dibelakangnya.

"Lo tuli? Gue manggil lo Airasya Putri!" tekan cowo itu kemudian.

Aira berbalik manatap tajam Reza dihadapannya,"apalagi bang! Gue udah muak sama lo!"

"Berhenti urusin hidup gue lagi, kalau lo emang udah nggak peduli sama gue!" Aira menunjuk wajah Reza.

"Gue udah bilang, gue bakalan berhenti kalau Dion balik sama gue!"

Reza diam, laki-laki itu menatap dalam wajah Aira. Dengan cara apalagi ia harus lakukan agar Aira bisa sadar.

Ia kira saat Aira mengutarakan kata maaf kepada yang lainnya tidaklah bohong. Namun, itu hanya alibinya untuk kembali membuat rencana baru.

"Kalau gue nggak peduli, untuk apa gue nyuruh lo buat berhenti ngelakuin hal yang membuat lo terancam kedepannya?" ujar Reza.

"Gue mohon kali ini aja Ra, tolong berhenti ngejar Dion! Masih banyak cowo diluaran sana selain Dion!" pintanya penuh harap.

"Lo juga pasti tau, yang ngajak kita kerja sama adalah orang yang sangat berbahaya!" Reza menjeda ucapannya sebentar,"jadi gue mohon, berhenti kerja sama dengan Danang," sambungnya menatap Aira sayu.

"....pulang kerumah. Gue sama papa selalu nunggu lo dek, lo nggak sendiri! Lo masih punya gue sama papa sebagai keluarga."

Hati Aira bergetar mendengar kalimat terakhir yang diucapkam oleh sepupunya. Mungkin dirinya sudah melangkah jauh hanya karena cinta dan membuat paman dan sepupunya kerepotan, seharusnya ia sadar diri jika selama ini ia banyak membuat masalah. Namun dengan sabar paman dan sepupunya selalu menasihatinya sangat baik.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang