[55] Boo&Ay

22 3 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Ilmi berdiri kala suara oven berbunyi, pertanda apa yang sekarang ia buat telah matang, gadis itu menatap puas cake buatannya setelah mengeluarkannya dari dalam oven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilmi berdiri kala suara oven berbunyi, pertanda apa yang sekarang ia buat telah matang, gadis itu menatap puas cake buatannya setelah mengeluarkannya dari dalam oven.

Tanpa mengambil banyak waktu, gadis itu segera menghiasnya seindah mungkin. Menuliskan nama cowo yang saat ini bertenggar dalam hatinya.

Setelah menghabiskan beberapa menit untuk menghias cake itu, lantas ia tersenyum dan bersorak gembira.

Rana yang baru saja turun dari lantai atas menatap adiknya yang kini terlihat gembira.

"Senang banget sih lo dek," sahut Rana yang disambut senyuman manis oleh Ilmi.

"Cake buat siapa?" tanyanya setelah melihat apa yang membuat adiknya bersorak.

"Buat cowo gue kak, hari ini Dion ulang tahun," ucap Ilmi tanpa melunturkan senyumannya,"jadi... Sebagai pacar yang baik, gue berinsitiatif buatin cake untuk Dion!"

Rana memutar bola matanya mendengar ucapan adiknya yang kelewatan alay,"bucin lo dek." ejeknya, kemudian mengambil gelas kosong untuk diisinya air putih.

Ilmi mendelik menatap punggung kakaknya,"iri bilang kak!" dengusnya dan mengetuk keras kepala kakanya yang membuat Rana langsung memekik.

"KURANG AJAR YA LO DEK!"

Teriakan Rana begitu menggema diruangan dapur.

"BODO AMAT KAK! YANG PENTING GUE HAPPY!"

Ilmi membalas teriakan kakaknya tanpa menoleh kebelakang, ia tahu jika saat ini kakaknya akan mengumpatinya hingga puas. Gadis itu terkiki geli seraya membuka pagar rumahnya.

Ilmi menatap rumah yang berhadapan dengan rumahnya, dengan langkah ringan menuju rumah Dion dan senyum yang tak pernah lepas dari kedua bibirnya. Gadis itu membuka sedikit pintu rumah Dion, menyelonongkan kepalanya melihat keadaan rumah cowo itu.

"Nggak usah ngintip nak, sini masuk!" tiba-tiba Tania datang membuka lebar pintu rumah dan mengagetkan Ilmi yang sedang mengintip.

Gadis itu menampilkan cengirannya menatap Tania yang tertawa geli melihat tingkahnya.

"Takutnya Dion ada diruang tamu tan."

Tania tersenyum, ia sudah tahu kedatangan gadis didepannya.

"Dion lagi molor noh dikamarnya, belum bangun-bangun dia. Padahal tante udah nyiapin kejutan kecil-kecilan dibelakang rumah," ucap wanita paruh baya itu.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang