Happy Reading!
~~~
"Friska..."
Keringat bercucuran mengalir di pelipis Ilmi serta nafas yang memburu, gadis itu menggerakan kepala ke-kanan dan ke-kiri dengan gelisah. Tampaknya ia belum sadar dari tidurnya membuat Haikal sedari tadi duduk disampingnya mengerutkan kening.
Sejak Ilmi tertidur, ia sudah lebih dari lima menit duduk disamping gadis itu, ingin membangunkannya tapi ia tidak tega, terpaksa ia menunggu gadis itu bangun. Tapi melihat kondisi Ilmi yang sepertinya tengah bermimpi buruk dan juga ia sempat mendengar menyebut nama Friska membuatnya khawatir.
"Ilmi?..." Haikal menggoyangkan pelan bahu gadis itu.
Gadis itu menegakkan tubuhnya dengan kasar serta nafas yang memburu, entah sejak kapan air matanya mengalir dikedua pipinya tapi pasti saat ia bermimpi. Ilmi mengatur nafasnya pelan menenangkan dirinya dan pikirannya, ia menyeka keringat dipelipisnya.
Ilmi tersentak tat kala ada yang memegang bahunya, ia menoleh kesamping terkejut mendapati Haikal yang memandangnya khawatir.
"Lo nggak papa?" tanya Haikal.
Ilmi menggeleng lemah, ia menoleh kedepan lalu menyerngit bingung. Sudah berapa lama ia tertidur?
Dan mengapa teman-temannya tidak ada yang membangunkannya saat guru masuk? Gadis itu memijat pangkal hidungnya yang sedikit berdenyut.Ilmi menulusuri dalam kelas,"semuanya pada kemana?" tanyanya bingung.
"Istirahat." jawab Haikal singkat.
"Hah?"
Haikal melirik sekikas gadis itu yang kelihatan syok,"lo tidur udah empat jam Ilmi"
"Hah?"
Ilmi menepuk keningnya, pantas saja kelas sudah sepi.
"Lo liat Dion?" Ilmi meneliti wajah Haikal dari samping, ia memicingkan matanya melihat mata sembab cowo itu seperti sehabis menangis, entahlah.
"Dion nggak masuk, hari ini dia izin..." jawab Haikal tanpa menatap Ilmi.
Ilmi mendengus lalu menyandarkan punggungnya seraya melipat tangan didada.
"Ilmi..." panggil Haikal yang di jawab deheman oleh Ilmi.
Haikal menatap Ilmi ragu,"gue mau ngomong sama lo." walaupun ada sedikit rasa takut tapi laki-laki itu tetap menampilkan wajah tenangnya.
"Ngomong aja Kal" Ilmi menghadap kearah Haikal,"keliatannya serius benget ya? Mau ngomong apa?"
Haikal menghembuskan nafas terlebih dahulu kemudian ia menatap dalam mata Ilmi,"Friska," ucapnya dengan suara kecil.
"Friska udah nggak ada..." Haikal mendongak menahan air matanya yang ingin jatuh, padahal ia sudah berjanji tidak menangis dihadapan Ilmi.
"Hahaha, becanda lo kurang seru Kal!" Ilmi menepuk bahu Haikal beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...