[11] Boo&Ay

24 3 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Diruangan yang bernuangsa putih seseorang yang tidak ada habis-habisnya menghancurkan barang barang yang ada di dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diruangan yang bernuangsa putih seseorang yang tidak ada habis-habisnya menghancurkan barang barang yang ada di dalam kamarnya. Pecahan kaca berserakan dimana'mana, vas bunga, buku-buku yang terususun rapi kini tidak bisa di gambarkan lagi.

Sangking sakitnya, Orang itu melampiaskan kemarahannya dengan memukul-mukul kepalanya dengan keras dan menangis meraung-raung.

"Gue nggak terima! Lo itu seharusnya milik gue! Bukan dia yang notabenenya hanya cewe sialan!" gadis itu melemparkan gelas kaca ke lantai kamarnya.

"Kenapa gue nggak bisa bahagia?"

"Mengapa disaat gue nemuin kebahagiaan gue, kebahagiaan itu malah pergi seakan-akan gue emang nggak di takdirkan hidup damai didunia ini! Kenapa?" gadis itu memukul dadanya yang sesak.

"Apa lo nggak puas saat orang tua gue juga lo ambil?"

Hiks...

Hiks...

Gadis itu jatuh terduduk meremas dadanya yang bertambah sesak, mengapa nasibnya ini sungguh sangat
kejam?

Lima tahun silam.....

Seorang gadis berjalan memasuki mobil dengan hati yang senang, senyuman yang tidak pernah hilang dari wajah cantiknya, gadis itu sekarang akan pergi ke rumah neneknya yang tak lama dijumpainya dengan bersama kedua orang tuanya.

Rasanya ia tidak sabar bertemu dengan sepupunya,"pah berhenti dulu! Putri mau beliin makanan kesukaan bang Eja," ucap putri.

"Mau mama temanin?" tanya mama putri mengelus rambut anaknya.

"Nggak usah mah, putri bisa sendiri kok! putri kan mandiri heheh...."

Papa putri terkekeh mendengar ucapan anak semata wayangnya itu,"yaudah sana gih, hati-hati!"

Putri mengangguk dan turun dari mobil berjalan kearah penjual martabak yang ada di pinggir jalan.

"Bang mar-"

Duar!..

Ucapan Putri terhenti saat ia memdengar suara ledakan, ledakan itu tidak jauh dari belakangnya tempat dimana mobil orang tuanya terparkir.

Putri berbalik, gadis itu mematung di tempatnya melihat mobil yang ia kenali tenggelam didalam api yang berkobar, putri mengutuk dirinya mengapa di saat seperti ini kakinya merasa mati rasa menyaksikan hal yang mengerikan didepan sana.

Warga yang ada disana secepat mungkin menghubungi pemadam kebakaran dan sebagian berlarian membawa air membantu mengadamkan api itu.

Putri hanya bisa menangis terduduk, rasanya dirinya tidak sanggup untuk berlari dan berteriak memanggil nama kedua orang tuanya.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang