[25] Boo&Ay

14 1 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Kini hari sudah menjelang sore dan sebentar lagi maghrib akan tiba, setelah beberapa menit perjalanan pulang Dion mengantar gadis itu hingga kedepan pintu utama, katanya ia takut Ilmi diculik lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini hari sudah menjelang sore dan sebentar lagi maghrib akan tiba, setelah beberapa menit perjalanan pulang Dion mengantar gadis itu hingga kedepan pintu utama, katanya ia takut Ilmi diculik lagi.

Menurut Ilmi, laki-laki itu terlalu berlebihan.

"Udah sana masuk terus mandi!" titah Dion.

"Gue bau ya?" tanya gadis itu seraya mendengus bau badannya sendiri.

"Bau banget!"

Gadis itu berdecak mendengar jawaban Dion yang kelewat jujur.

"Sana lo pulang! Nggak usah ketemu gue!"

"Helleh! Yang ada lo bakalan kangen sama gue!" pede Dion seraya menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari-jari tangannya.

"Ngarep! Sana lo!" usir Ilmi dengan galak, lantas membukan pintu rumahnya lalu masuk dengan menutup pintunya sedikit keras.

"Ay, I love you!" teriak Dion dari luar pintu.

"I hate you Boo!" balas gadis itu dengan asal.

Dion tertawa pelan mendengar teriakan Ilmi. Kini ia bisa membuat gadis itu lagi kesal karena dirinya, dalam hatinya ia berharap semoga kejadian ini tidak terjadi lagi dan semoga saja si pria brengsek itu di tahan dipenjara agar dirinya jera.

Cowo itu berbalik arah lalu berjalan menuju kerumahnya rasanya dirinya sangat lelah, Ia memperlancar langkah kakinya agar cepat sampai dan membersihkan dirinya kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya.

Sementara itu, didalam rumah Ilmi terlihat sunyi. Gadis itu kebingungan melihat isi rumahnya yang kosong. Ia sudah memeriksa setiap ruangan hingga berteriak memanggil nama mereka.

Setelah lelah mencari mereka ia memilih menghampiri sofa dan kemudian duduk bersandar, lebih baik ia menunggu saja.

Ilmi merogoh saku celananya mencari ponsel yang berdigit apel berwarna silver, untungnya ponselnya tidak ikut terjatuh hanya saja tas selempang kesayangannya yang hilang saat kabur dari kejaran para bodyguard Reza.

Semalam ia bisa saja menghubungi Dion akan tetapi daya isi ponsel miliknya yang tidak memberi keuntungan baginya.

Gadis itu berdecak,"malas banget keatas." ucapnya seraya menoleh kebelakang menatap tangga yang menuju ke kamarnya.

Kemudian ia menyandarkan punggungnya kembali kesandaran sofa, lalu menaikan kedua kakinya kemeja dan memejamkan matanya untuk tidur.

°•🐒•°

Sepulang dari kampus, Rana sempat mencari adiknya dengan bantuan dari teman-temannya, Rana sudah berusaha mencari adiknya kesana kemari bersama teman-temannya berharap ia dapat menemukannya tetapi, hanya hasil yang tidak sesuai ekspetasi.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang