[44] Boo&Ay

10 2 0
                                    

Happy Reading!

~~~

"Darimana lo tau password-nya?" tanya Haikal, tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel Danang yang sedang diotak-atik oleh Ilmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darimana lo tau password-nya?" tanya Haikal, tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel Danang yang sedang diotak-atik oleh Ilmi.

Sore ini mereka berempat tengah berkumpul dirumah Ilmi, mereka duduk melingkar diruang keluarga yang beralaskan karpet bulu, ditemani berbagai macam cemilan.

"Tanggal lahir gue." jawab Ilmi berhasil membuat ketiga laki-laki disana menyerngit bingung.

"Maksud lo gimana dah? Jangan ngomong langsung keintinya bego!" kesal Firdaus, tak lupa ia memasukan kerupuk kentak dimulutnya.

Ilmi memutar bola matanya,"Friska ngasih tau gue, kalo setiap ponsel yang dimiliki Danang password-nya tanggal lahir gue!"

"Gila!" pekik Firdaus,"tapi darimana Friska tau?" tanyanya lagi.

"Mending lo diam!" Ilmi mendelik tajam membuat Firdaus mengatupkan mulutnya.

"Keingat waktu lo ulang tahun! Nggak salah sih kalau gue aneh sama Danang saat itu." ucap Haikal tiba-tiba.

Ilmi spontan mengangkat wajahnya, kalau diingat-ingat dirinya juga merasa aneh pada saat dirinya berulang tahun, saat itu Danang mempersiapkan seorang diri untuk pesta ulang tahunnya yang sangat mewah, Ia rasa dirinya sudah layaknya orang spesial baginya. Padahal, laki-laki itu sudah memiliki status sebagai pacar Friska.

Ilmi menggelengkan kepalanya berkali-kali, mengapa ia memikirkan itu. Tujuannya saat ini adalah melihat apa isi dari album Danang, gadis itu kembali menggeser laya ponsel Danang

Ilmi menatap mereka satu persatu meminta persetujuan, saat mendapatkan anggukan dari ketiga temannya lalu ia ikut mengagguk yakin. Kemudian ia menekan tombol pouse di layar ponsel Danang. Tiga laki-laki itu, merapatkan tubuhnya ke Ilmi untuk melihat isi vidio di dalam ponsel milik Danang.

Ilmi menutup mulutnya melihat Friska yang tengah disiksa oleh temannya sendiri, betapa bejatnya Danang menampar pipi Friska berulang kali dan menendang tubuh Friska hingga membuat gadis itu meringkuk kesakitan.

"Lo tau kan, hukuman buat lo saat langgar peraturan gue?"

Suara Danang terdengar seraya menjambak keras rambut Friska.

"Jawab bangsat!"

Plak!

Ilmi hampir memekik saat Danang kembali melayangkan tamparan keras kepipi Friska, karena sudah tak tahan melihat Friska begitu tidak berdayanya disiksa terus-menerus memilih mematikan vidio itu, dan meletakkan ponsel Danang karpet dengan kasar.

Ilmi menahan isakan tangisnya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya, begitu-pun dengan yang lain mengalihkan pandangannya dengan tangan terkepal kuat.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang