[34] Boo&Ay

10 1 0
                                    

Happy Reading

~~~

"Thank's kak." Ilmi melepaskan helm itu dari kepalanya, lalu menyodorkan kepemiliknya.

Roby mengagguk, laki laki itu mengamati lingkungan sekitar rumah Ilmi yang kelihatan sepi,"lo tinggal sendiri?" tanyannya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Nggak."

"Oh," Roby mengangguk anggukan kepalanya,"yaudah gue pamit."

"Tunggu!..." Ilmi menahan Roby yang hendak menaiki motornya,"lo belum jawab pertanyaan gue!" lanjutnya seraya menatap laki laki dihadapannya.

Roby menghela nafas,"harus gue jawab sekarang?" jengahnya.

"Ha—"

"Ilmi?"

Gadis itu berbalik saat namanya di sebut oleh seseorang, seolah tersadar ia melepaskan tangan Roby lalu menggaruk kepalanya kiku kala tatapan intes itu mengarah kepadanya.

"Urusan lo udah selesai?" Ilmi meringis disaat orang itu tak kunjung menjawabnya, malahan menatapnya lebih intes.

"Mampus! Cowo lo cemburuan!" celutuk Roby tiba-tiba sedikit menyindir Dion.

Dion, cowo jakung itu menoleh manatap Roby, dahinya menyerngit mengingat sesuatu.

"Lo masih ingat cowo yang nolongin Ilmi waktu gue culik?" tanya Reza seraya melipat kedua tangan di dadanya.

Dion mengagguk ragu,"Roby?"

"Yap! Masih ingat dimana Ilmi tertembak?" tanya cowo itu sekian kali.

"Jangan bilang—"

"Ya dia pelakunya... Dan gue, yang nyuruh dia." selah Reza.

Tangan Dion mengepal,"gue udah tau kalau lo pelaku dibalik penembakan Ilmi! Tapi tentang Roby gue nggak tau."

"Ck Dion!" Ilmi menepuk keras bahu Dion yang sedari tadi melamun tanpa melepaskan tatapannya dari Roby.

"Ay masuk! Baju lo basah, nanti lo sakit!" titah cowo itu membuat Ilmi mendengus, padahal baju dia sendiri tengah basah.

"Dan lo.... Jauh-jauh dari Ilmi!" lanjut Dion seraya menunjuk Roby tepat di depan wajahnya.

Sontak membuat Ilmi kebingunan dengan sikap Dion tiba-tiba. Sedangkan Roby, cowo itu hanya menampilkam wajah santai ia yakin kalau Dion sudah mengetahui tentang dirinya, wajar saja jika Dion waspada terhadapnya.

"Gue paham! Gue nggak akan ngulang kesalahan yang pernah gue lakuin, tapi....jangan larang gue untuk ngelindungi Ilmi." ujar Roby meyakinkan,"anggap aja gue nebus kesalahan atas kelakuan gue terhadap cewe lo!" sambungnya seraya tersenyum.

"Apa yang gue nggak tau." gumam Ilmi yang masih bisa di dengar oleh kedua manusia itu.

Roby mengalihkan pandangannya ke arah Ilmi,"lo bisa tanyain ke cowo lo, gue pulang dulu." ujarnya seraya menaiki motor miliknya, kemudian menyalakan mesinnya dan meninggalkan Dion jug Ilmi.

Ilmi menatap Dion yang lebih tinggi darinya,"apa yang gue nggak tau?" tanyanya lagi.

"Masuk!"

"JAWAB GUE DULU DION!"

Dion memejamkan matanya guna meredakan emosinya, sungguh ia belum siap ralat! Lebih tepatnya ia tidak bisa memberitahukan Ilmi tentang semuanya.

"Masuk ya? Ganti baju, Gue nggak mau lo sakit." Dion meraih bahu Ilmi dengan lembut.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang