[52] Boo&Ay

9 1 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Danang bersandar dipintu mobil sport putihnya menatap lurus drama didepannya, senyum miring terukir jelas diwajahnya menikmati drama satu keluarga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danang bersandar dipintu mobil sport putihnya menatap lurus drama didepannya, senyum miring terukir jelas diwajahnya menikmati drama satu keluarga itu. Laki-laki itu melepas kaca mata hitamnya dan mulai beranjak dari sana.

"BILANG PAH KALAU SEMUA TUDUHAN ITU NGGAK BENAR!" bentak Friska diatas kursi rodanya, sementara kedua matanya tak henti mengeluarkan buliran air mata.

Danang menyeringai dihadapan Friska,"lo salah besar, nyebut kasus ini adalah tuduhan!" ucapnya menunduk menatap gadis itu mengejek.

Sementara Firdaus dan Haikal mati-matian menahan agar Lean untuk tak membunuh Danang saat ini juga, jika itu terjadi maka masalah ini akan kian bertambah runyam.

"Semua bukti ada di sini! Dari papa lo yang terbukti menjual obat terlarang, perdagangan manusia dan hingga masuk kedalam kasus korupsi besar-besaran!" Danang mengangkat sebuah map yang berisi bukti-bukti.

"Mas i-itu benar?" tanya Mayan yang sudah menangis dihadapan Darwan, wanita itu cukup syok atas kelakuan suaminya selama ini.

Darwan tidak menyahuti pertanyaan istrinya.

"JAWAB AKU MAS! APA ITU BENAR?" Mayan menarik kerah baju suaminya,"a-apa mas Darwan benar-benar melakukan semua itu?" ulangnya dengan suara terendam.

Darwan tak punya pilihan lain selain mengangguk pasrah, pria itu menunduk menatap kedua tangannya yang diborgol. Ia tidak tega menatap istrinya yang menangis atas apa yang ia perbuat selama ini dan menyembunyikannya dari keluarganya sendiri.

Danang berdecih sinis lalu mengeluarkan sesuatu dari saku jas miliknya,"dan ini..." jedanya mengangkat tinggi-tinggi sebuah flasdish dihadapan mereka semua."Adalah bukti, dimana PAPA LO NYIKSA NYOKAP DAN ABANG GUE SAMPAI MATI!"

Tian selaku tangan kanan papa Danang maju untuk menenangkan anak tuannya yang mulai tak terkendali.

"Ma-ma..." lirih Danang dengan tubuh bergetar hebat, lagi-lagi potongan masalalu itu berputar kembali.

Dengan setia Tian mengelus pungnggung tuan mudanya di dalam pelukannya,"tenangkan dirimu Tuan muda."

Firdaus dan Haikal berhenti memegangi Lean, mereka berdua cukup terkejut melihat baru kali ini Danang serapuh itu. Bertahun-tahun mereka bertiga bersama, tidak pernah sekalipun melihat Danang yang cukup kacau sekarang ini, dan satu hal yang mereka tak tahu jika Danang sudah kehilangan nyokap dan abangnya. Mereka bertiga sangat cukup dekat, namun tidak pernah mengetahui seluk beluk keluarga Danang.

"Friska."

Suara itu membuat Danang tersadar dan menegakkan tubuhnya, senyum diwajahnya mengembang begitu saja melihat sosok gadis dihadapan Friska yang tengah berdiri.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang