[35] Boo&Ay

10 2 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Sekarang ini Ilmi terlalu kepagian sampai disekolah diantar oleh Rana, biasnya ia berangkat kesekolah selalu bersama Dion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang ini Ilmi terlalu kepagian sampai disekolah diantar oleh Rana, biasnya ia berangkat kesekolah selalu bersama Dion. Tapi tidak hari ini, ia masih marah perihal Dion tidak ingin memberitahukan tentang kemarin, ia yakin sekali apa yang disembunyikan Dion ada kaitannya dengan dirinya dan juga Friska.

Soal Friska, mengapa sedari tadi memikirkan temannya itu, entah apa yang terjadi dengannya. Kenapa perasaannya gusar seperti ini.

"Mukanya jangan kusut-kusut amat dah dek," celutuk Rana melirik Ilmi di sampingnya.

"Kenapa?" tanya Rana penasaran.

Ilmi menghela nafas lalu menggeleng,"gue masuk." ucapnya seraya membuka pintu mobil yang dimana Rana membuka pintu mobil juga dan menahan lengan Ilmi.

"Anyway setidaknya lo cerita sama gue dek, jangan dipendam." kata Rana sembari terseyum.

Ilmi menunduk dalam, ia juga tidak tahu apa yang mengganggu pikirannya yang terus saja memikirkan keadaan Friska saat ini.

"Gue juga nggak tau kak, gue dari tadi kepikiran Friska."

Rana tersenyum tipis mengerti dengan keadaan adiknya saat ini,"Friska bakalan baik-baik aja oke? So, lo jangan terlalu kepikiran ya,"

"Senyum dong! Jangan kaya orang nanggung beban berat aja!" canda Rana sedikit mencibir adiknya.

Ilmi mendengus lalu tersenyum terpaksa,"emang gue nanggung beban berat kak!" gerutunya lalu meninggalkan Rana yang tertawa kecil.

Sebelum memasuki kelasnya ia menghela nafas dulu guna menenangkan fikirannya, ia berjalan menghampiri mejanya dan melirik temannya yang masih berisikan tiga orang dikelas ini. Melepaskan tasnya dari pundaknya lalu menyimpannya di belakangnya.

Ilmi menaruh kedua tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya sendiri

°•🐒•°

Ilmi terlonjat kaget disaat seseorang menendang mejanya sedikit keras, ia menatap bingung teman-temannya yang berdiri sembari menatap dirinya berbagai tatapan.

"Nyenyak banget ya tidur lo! Sedangkan diluar sana kita lagi berduka! Tapi lo disini keenakan tidur!" bentak Aira.

Ilmi menyerngit dalam.

"Maksudnya?" tanya Ilmi bingung.

"Lo jangan pura-pura nggak tau!" kali ini Firdaus yang berkata sinis.

Ilmi yang geram dibuatnya, ia berdiri seraya memukul keras meja didepannya dan menatap tajam mereka,"Maksud kalian ap—"

"FRISKA MATI GARA-GARA LO ANJING!" sela Danang, sembari menatap Ilmi dengan rahang yang mengetat.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang