[49] Boo&Ay

8 1 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Ilmi melirik Dion yang sudah tak sadarkan diri berada tak jauh dari tempatnya yang sibuk melawan kedua orang asing itu, nafasnya kian memburu sudah tidak kuat melawan kedua pria itu meski ia sudah melumpuhkam salah satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilmi melirik Dion yang sudah tak sadarkan diri berada tak jauh dari tempatnya yang sibuk melawan kedua orang asing itu, nafasnya kian memburu sudah tidak kuat melawan kedua pria itu meski ia sudah melumpuhkam salah satunya. Tapi, tetap saja ia perempuan dan melawan tiga pria berbadan besar sekaligus apalagi saat ini masih belajar bela diri dan itupun belum mengusainya.

"Akkhh!"

Ilmi mundur beberapa langkah seraya memegangi perutnya yang baru saja mendapat tendangan dari lawannya. ia meringis kesakitan, baru kali ini ia merasakan tendangan begitu sakit diperutnya.

"Bawa gadis itu!" perintah pria yang memegang linggsis dan langsung dipatuhi oleh temannya.

"Lepasin gue!" Ilmi berusaha menarik tangannya, ia menggigit tangan pria yang memegangi tangannya dengan keras.

"Gadis sialan!"

Plak!

Ilmi menahan nafas merasakan panas dipipinya, setelah merasakan tendangan di perutnya sekarang ia harus merasakan tamparan keras dipipinya. Seumur hidup ia tak pernah merasakan tamparan dari keluarganya, dan sekarang ia harus merasakan itu dari orang asing tak dikenalnya.

Sementara dilain tempat tak jauh dari lokasi Ilmi, kedai Rizal begitu ramainya para pengunjung, dari kalangan remaja ataupun dewasa selalu berkunjung ke kedai Rizal ditambah malam ini adalah malam minggu. Dimana yang mempunyai pasangan mengajak kekasihnya untuk menikmati malam Minggu ini.

"Eh Jal..."

Rizal yang sedang meracik minuman menoleh kearah laki-laki yang memakai bandana dikepalanya, ia menaikkan satu alisnya,"Apa Yud?"

"Ngomong-ngomong, cewe yang biasa ngehutang disini kaga pernah muncul deh keknya Jal." ucap Yuda yang merupakan teman kerja Rizal.

"Sibuk kali," Rizal menyimpan minuman yang sudah ia racik diatas nampan,"nih bawa." lanjutnya seraya menyerahkan nampan itu.

"TOLONG!"

Baru saja Yuda melangkah otomatis berhenti saat mendengar suara itu, ia berbalik menatap Rizal dengan tatapan bertanya, Ia sedikit mengenali suara itu.

"Itu suara Ilmi bukan Jal?" tanya Yuda sedikit yakin.

Mendengar nama Ilmi, laki-laki itu bergegas keluar dari kedainya mengikuti asal suara. Begitupun dengan Yuda menyimpan asal nampan itu lalu menyusul Rizal dari belakang.

Sesampainya disana Rizal langsung memberi tendangan kepada pria yang memegang Ilmi hingga membuat pria itu tersungkar. Tak sampai disitu pria memerintah temannya itu melangkah maju ingin memberi pelajaran kepada Rizal, tapi pria itu kalah telak saat Rizal lebih dulu menangkis dan membantingnya keras diatas aspal.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang