Happy Reading!
~~~
"Lo liat Aira?" tanya Reza kepada salah satu murid disana, yang kebetulan satu kelas dengan sepupunya.
Gadis yang ditanya-pun terlihat gegalapan, pasalnya ia sangat takut dengan sosok di hadapannya yang kini mengenakan stayl biasa. Yang ia tahu, Reza alumni dari sekolah ini sedang berkuliah diluar negeri.
Lidahnya tiba-tiba keluh menjawab pertanyaan Reza. Padahal cowo itu hanya bertanya biasa tidak ingin memakannya.
"Lo bisu?"
Gadis itu tersentak mendengar Reza kembali bersuara.
"A-anu kak, A-aira.. A-ku nggak t-tau."
Reza berdecak kesal lalu melongos begitu saja dihadapan gadis itu.
Gadis yang dihadang oleh Reza pun bernafas lega seraya mengusap dadanya berulang kali, kemudian melanjutkan langkahnya yang tertunda.
Sementara Reza mengacak rambutnya kasar, ia sudah menyusuri setiap tempat mencari sepupunya tapi tidak menemukannya sama sekali. Hanya satu tempat yang belum ia periksa, toilet.
Iya toilet!
Lantas ia berbalik dengan langkah lebarnya menuju ke arah toilet, tanpa memperdulikan tatapan bingung murid-murid yang di lewatinya.
Di saat ingin memasuki toilet wanita, kaki yang melangkah melayang di udara begitu saja. Beralih bersembunyi dibalik tembok dan mengintip laki-laki yang tengah mendekap seorang gadis, Reza menyerngit bingung melihat gadis itu memberontak berusaha lepas dari laki-laki itu.
Samar-sama ia mendengar laki-laki itu mengatakan sesuatu.
"Ternyata lo mulai nakal baby."
Reza terdiam sesaat mendengar suara itu. Tapi tunggu, mengapa suara itu tidak asing baginya, suara itu seperti suara Danang? Dan gadis itu adalah Ilmi? Jika bukan, lalu siapa?
Reza mengamati dua manusia yang berbeda jenis itu, karena posisi Danang yang membelakanginya menyulitkan dirinya untuk melihat gadis itu.
Reza buru-buru bersembunyi kembali saat Danang membopong tubuh gadis itu, dan berjalan melewatinya. Segera mungkin ia keluar dari persembunyiannya dan menarik kerah baju belakang Danang, membuat cowo itu menghentikan langkahnya tanpa berbalik.
"Lepasin Ilmi!" perintah Reza dengan mata yang menajam.
Danang terkekeh remeh,"buat?" tanyanya. "mending lo jangan ikut campur!"
Reza mencengkram kuat kerah baju belakang Danang,"gue ulangin, lepasin Ilmi!" desisnya.
"Lepasin kerah baju gue dulu sialan!"
Reza melepaskan tangannya dari kerah baju Danang dengan kasar, matanya tidak lepas dari laki-laki di hadapannya yang tengah meletakkan tubuh Ilmi kelantai yang dingin. Saat hendak melangkah menghampiri Ilmi yang tak sadarkan diri, tiba-tiba Danang memukul rahangnya hingga membuat dirinya tersungkar kelantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...