[17] Boo&Ay

16 2 0
                                    

Happy Reading!

~~~

Sudah berapa banyak Aira menghembuskan nafasnya dengan kasar? Dirinya bosan menunggu Haikal yang tak kunjung datang, kini gadis itu sedang berada di halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berapa banyak Aira menghembuskan nafasnya dengan kasar? Dirinya bosan menunggu Haikal yang tak kunjung datang, kini gadis itu sedang berada di halte.

"Kemana sih Haikal!" ujar Aira seraya mengecek jam tangannya.

Aira mendengus lalu mendudukan dirinya di bangku yang ada di halte itu, ia memandang kendaraan yang berlalu lalang di depannya sambil mencari sosok Haikal di antara pengendara yang da dijalanan.

"Sorry, nunggu lama." ucap Haikal yang baru saja datang, ia melepaskan helmnya dari kepalanya lalu meletakkan di depannya.

Aira menatap sebal ke arah Haikal,"ck! Ayo buruan!" ucapnya dan mendudukan dirinya di atas jok belekang motor Ninja milik Haikal.

"Nih pake." Haikal menyodorkan kebelakang sebuah helm kepada Aira.

"Udah?" tanya Haikal, lalu ia menyalakan mesin motornya

"Udah." Aira menepuk bahu Haikal agar pemuda itu cepat menjalankan motor miliknya.

°•🐒•°

Sudah satu minggu Ilmi keluar dari rumah sakit, setelah penusukan terhadap Dion dan penembakan terhadap dirinya tidak ada lagi yang menerornya dan mengirimkan sesuatu yang aneh.

Satu minggu ini Ilmi menjalankan hari harinya seperti hari hari sebelumnya di mana dirinya belum pernah bertemu dengan Dion, dimana dirinya belum menghadapi masalah seperti kemarin dan teror-meneror.

Sambil menyapa tegangganya dan terseyum gadis itu bersenandung kecil, sekaramg dirinya akan pergi ke kedai milik Rizal sudah lama ia tidak bertemu dengan abangnya itu. Ilmi memandang kedai milik Rizal yang sedang ramai oleh pengunjung yang mendatang.

"Ramai banget." gumam Ilmi, ia melangkahkan kakinya seraya menaikkan tudung hoodienya dan memakai maskernya agar dirinya tidak dikenali oleh Rizal.

"Mas, bobanya satu rasa coklat!"

Rizal tidak segera membuatkan pesanannya itu tetapi malah memandang lamat gadis yang ada dihapannya ini sedang menundukan kepalanya, rasanya ia familiar dengan tubuh mungil gadis di depannya ini

Rizal tersenyum miring,"nggak usah sembunyiin muka jelek lo itu!" ucap Rizal lalu menarik masker yang digunakan oleh Ilmi.

Ilmi berdecak,"ihh apaan sih bang!"

"Tunggu gue di situ!" perintah Rizal menunjuk bangku kosong yang ada di ujung samping kanan.

Ilmi mengagguk dan melangkah kakinya kebangku itu sesuai perintah Rizal, gadis itu membuka Aplikasi instagramnya untuk menghilangkan rasa suntuknya dan sekalian menunggu Rizal yang sedang membuatkan pesanannya.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang