[26] Boo&Ay

16 1 0
                                    

Happy Reading!

~~~

"Halo Ay!" sapa Dion, mematikan mesin motor miliknya lalu melepaskan helm dari kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Ay!" sapa Dion, mematikan mesin motor miliknya lalu melepaskan helm dari kepalanya.

Ilmi tidak membalas sapaan Dion, gadis itu malah asik meneliti motor baru milik Dion.

"Nggak suka ya sama motornya?" Dion menggaruk tengkuknya saat melihat ekspresi Ilmi.

"Motor baru?" tanya gadis itu penasaran dan mengabaikan pertanyaan Dion.

"Bukan, ini motor milik ayah waktu masih muda! Sayang kalo nggak di pake, masih bagus gini." jelas Dion.

Ilmi berdecak kagum,"ini lebih cocok sama gue sih!" ucapnya tanpa sadar.

"Iya, keingat lo pendek jadi cocok-cocok aja." Dion menambahi ucapan Ilmi, membuat gadis berubah ekspresi menjadi ketus.

"Sini helm-nya!" Ilmi merebut helm yang ada di genggaman Dion, lalu gadis itupun naik di jok belakang motor milik Dion.

Dion menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis yang sedang kesal kepadanya,"ck gitu aja ngambek lo!" ledeknya.

"Bacot lo! Buruan nyalain motornya!" sentak Ilmi memukul keras lengan Dion yang membuat cowo yang memakai hoodie hitam itu meringis.

Dengan segera ia menyalakan mesin motor miliknya takut tubuhnya di jadikan samsak tiba-tiba oleh gadis yang ada dibelakangnya ini, kemudian dengan kecepatan sedang ia menjalankan motor barunya itu. Ralat tetapi motor milik ayahnya.

Angin sejuk dipagi hari menerpa wajah Ilmi dan mengibarkan rambut panjangnya, dengan wajah yang masih kelihatan ketus karena perkataan Dion. Salahkah dirinya jika mempunyai tubuh yang pendek? Dirinya jadi kesal sendiri memikirkan bagaimana ia bisa memiliki tubuh sependek ini, padahal papa mamanya dan kak Rana lumayan tinggi.

Apakah ia hanya anak adopsi? Atau anak pungut? Ah ia jadi pusing sendiri memikirakan itu semua.

Karena asik melamun sendiri ia tidak menyadari jika sekarang mereka telah sampai di perkiran SMA PRAMANA. Ilmi turun dari motor lalu melepaskan helm dari kepalanya, menyodorkan helm itu ke Dion yang diambil langsung oleh cowo itu.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Ilmi berjalan terlebih dahulu meninggalkan Dion yang masih diatas motor menatapnya cengo.

"Ceritanya gue di tinggalin nih?" menolog cowo itu sendiri lalu turun dari motornya.

Boo&Ay [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang