Happy Reading!
~~~
Rasa panas menjalar ketenggorokannya saat meneguk minuman haram itu. Karena merasa belum puas hanya setengah segelas saja, laki-laki yang berdiri dibalkon kamarnya menyimpan kasar gelas lalu meraih botol wine kemudian meneguknya dengar kasalr.
"Abang ganteng, tapi kok kamu jelek Dek?"
Danang meneguk sisa minuman berakohol itu, kemudian meraih satu botol lagi diatas meja kecil.
"Ma! Adek pengen naik sepeda!"
Pemuda itu tersenyum getir mengingat masa-masa kecilnya, dimana ia masih bisa melihat senyum Ibunya, masih bisa merasakan kehangatan dari sang ibu dan merasa kesal saat Abangnya menjailinya setiap hari
Tiba-tiba saja pemuda itu tertawa sehingga bahu ringkihnya terguncang, ia menunduk dengan tertawa yang belum berhenti.
"Arrgh!"
Prang!
Danang menutup wajahnya setelah menghancurkan botol wine yang masih tersisa sedikit. Mengapa masalalu itu masih berputar-putar dikepalanya. Ia benci saat mengingat masa-masa keluarganya masih lengkap, ia benci senyuman Ibunya yang selalu menghatuinya. Bukan tanpa alasan ia membenci tentang yang menyangkut masalalunya, mengingatnya membuat dadanya kembali merasakan sakit yang luar biasa.
Melihat ibunya dan abangnya disiksa habis-habisan oleh orang asing hingga membuat orang yang ia sayang merenggang nyawa dihadapannya.
Saat usianya beranjak dewasa, ia mulai mencari dalang sebenarnya yang menyuruh orang-orang itu untuk menculik dan menyiksa dirinya beserta ibu, dan abangnya. Tak berselang lama, ia berhasil menemukan siapa sebenarnya orang itu.
Tentu saja ia tidak terima, disaat orang itu berbahagia setelah menorehkan penderitaan pada keluarganya, ia terus menggali dalam selak-beluk keluarga itu hingga ia mengetahui jika keluarga itu memilki putri bungsu.
Jika ia tidak bisa membalas perbuatan mereka secara langsung maka ia bisa membalasnya dengan perlahan-lahan melalui putri bungsu Darwan Anando, saat itu ia mulai mendekati putri bungsu keluarga Anando hingga menjadikannya kekasih. Rencana yang ia buat berhasil dimana membuat putri bungsu Anando jatuh hati kepadanya.
Hari demi hari ia menjalani hubungan itu tanpa minat, walaupun sikap yang selama ini ditunjukkan ke teman-temannya hanya menutupi latar belakang sebenarnya, karena dari awal tujuannya hanya membalas sakit yang pernah ia alami kepada keluarga Anando melalui putri bungsunya.
"Tuan muda,"
Danang menoleh mendapati Tian tangan kanan papa-nya yang berjalan menghampirinya.
Tian berhenti disamping anak dari majikannya,"besok jam duabelas siang persidangan anda akan dimulai Tuan muda!" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Boo&Ay [TAMAT]
Teen FictionIni bukan sekedar cerita cinta yang penuh kebahagiaan melainkan, persahabatan, kekeluargaan, obsesi dan dendam yang begitu mendalam. Ilmi dan Dion harus bersabar menerima berbagai rintangan yang ada dalam hubungan mereka, melalui segala hal untuk m...