Last Chapter

90 7 10
                                    

POV. EMMA.

Liburan telah tiba. Semester ganjil di tahun sebelasku sudah selesai. Aku tinggal menikmati dua minggu yang—semoga saja—menyenangkan bersama kakak-kakakku yang sekarang anggotanya kumplit! Miller memelukku untuk pertama kalinya setelah tahu aku mendapatkan peringkat dua seangkatan, disusul Alex peringkat ketiga. Nilai kami hanya berbeda 4 poin saja! Siapa posisi pertama? Tentu saja anak laki-laki berkacamata yang sekarang tak pernah lagi berbicara denganku sejak kejadian mengerikan itu. Sean ada di posisi tertinggi dengan nilai yang jauh melambung di atasku dan Alex. Akan tetapi, teman-teman tampaknya tidak terlalu bangga akan prestasinya. Sebab aku mendengar Karina dengan sinisnya berkata, "Ah, untuk apa nilai tinggi-tinggi kayak gitu tapi main tangan sama cewek?" Aku tidak berkata apa-apa untuk menanggapinya karena Sean ada di belakang Karina. Lelaki itu sempat menoleh saat namanya disebut dengan cara yang menjijikkan, dan ia langsung pergi dari pandanganku.

Dasar cowok. Aku tidak menyangka lelaki dengan wajah paling baik yang pernah kulihat bisa melakukan hal terjahat padaku. Melihat Sean seperti ingat tokoh Gilbert di buku Anne and The Green Gables. Tahu-tahunya... ugh, sudahlah.

Aku dan Alex sedang mengemas barang kami tepat setelah pulang dari pengambilan rapot. Miller langsung mengambil cuti panjang, selama masa liburanku. Kami akan pergi ke Belarus lagi setelah sekian lama! Menapak tilas, berjalan-jalan, dan menikmati cuaca hangat di sana.

Ketika sedang mengemasi buku-buku bacaan yang akan aku bawa selama liburan, aku tak sengaja melihat sebuah bingkisan cantik dan masih rapih tergeletak di antara tumpukan bukuku.

Kado untuk Mr. Taylor.

Ulang tahunnya sudah berlalu hampir sebulan yang lalu. Dan hadiahnya masih ada di kamarku seperti sampah yang tidak dianggap.

Aku mendekati meja belajar dan meraihnya. Wangi vanilla masih tercium sebab aku sengaja menyemprotkan pewangi pada kertasnya. Namun, hatiku berdesir sedih mengingat penolakan kasar Mr. Taylor di depan ruang administrasi sekolah. Hadiah ini sudah ditolak dan aku pesimis masih akan diterima. Mungkin aku akan memberikannya di semester depan. Aku pun mengangkat bahu dan hendak menaruhnya di laci ketika Alex datang sambil memakan es mangkuk.

"Apa itu?" tanya Alex, seperti biasa, kepo dan sok penting.

"Hadiah untuk Mr. Taylor," jawabku. Sebelum ia membuka mulut untuk bertanya lebih jauh kenapa ada hadiah itu, aku langsung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Lama banget, dong?" Alex menyahut, kaget juga karena ia tidak tahu Mr. Taylor bisa seaneh itu sikapnya.

"Ya udah deh nanti aja dikasihinnya," jawabku lemas dan membuka laci.

"Mending kalau kalian ketemu lagi!" seru Alex. Ia menahan tanganku.

Aku menoleh padanya. "Maksud?"

Alex menyimpan sendok kecil di antara gigitan giginya dan berkata, "Sebelum kita pulang, aku sempat menghampiri Mr. William di kantornya, untuk memberi cokelat sebagai ucapan terima kasih karena memberikanku nilai A++ di pelajaran matematika. Aku tidak tahu Mr. Taylor ada di sana, padahal aku tidak bermaksud pilih kasih. Kau ngerti 'kan maksudnya?"

"Apa yang beliau lakukan?" tanyaku, menunggu cerita intinya.

"Mereka berpelukan, seperti hendak mau berpisah. Kebayang, lah, ala bapak-bapak yang saling memeluk punggung," jelas Alex. Aku terdiam mendengarnya, tidak siap menerima kenyataan yang terburuk yang bisa kubayangkan. "Gosip di kelasmu bilang Mr. Taylor bakalan keluar, 'kan? Kim cerita ke aku. Dan aku liat sendiri meja Mr. Taylor tadi udah rapih banget, gak ada tempelan-tempelan sticky notes kayak guru lain. Makanya aku suruh kamu jangan tunda lagi hadiahnya. Kasihin sekarang, kalau bisa. Beliau masih ada di sekolah, pasti. Kita aja belum ganti seragam. Feeling aku kamu jangan ketinggalan kesempatan kedua. Mau aku antar?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MR. ART HIMSELF [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang