- OLD COVER -
🎨🎨🎨
Aku bukanlah orang yang senang melebih-lebihkan keadaan. Apalagi asumsi-asumsi yang belum tentu benar. Pikiranku pernah menyiksaku sampai tubuhku tidak bisa turun dari tempat tidur selama berhari-hari. Aku tidak pernah mau lagi berurusan dengan pikiranku yang sekacau itu—setidaknya, sudah lima tahun aku terbebas dan menemukan kedamaian yang baru. Tentunya, semenjak menjadi guru di Effingham.
Ah, Effingham. Tempat yang kini kuanggap sebagai rumah yang selama ini kucari. Karirku melesat tinggi, seolah-olah itu semua menutupi hari-hari kemarin yang buruk. Aku bertemu dengan orang-orang hebat yang membantuku untuk berkembang. Murid-muridku menerimaku dengan baik. Aku menikmati pekerjaanku. Aku sangat sangat mencintai pekerjaanku.
Memangnya, apa yang harus dilakukan seorang lelaki 25 tahun saat ini selain bekerja?
Menikah?
Lalu aku menghembuskan nafas dengan kasar. Pipiku mengembung dan mengeluarkan udara dari mulutku. Aku meraih ponsel hitam di sebelahku yang sejak tadi tergeletak, dan baterainya ternyata mulai menjerit.
Aku membuka akun Twitter, dan dalam beberapa saat bahuku terguncang karena lelucon yang diposting orang-orang jenaka di sana. Aku menekan sebuah akun meme, dengan berharap bisa meredakan pikiranku untuk sesaat. Benar saja, aku tidak menyesal karena membuka akun itu. Tapi, sebuah gambar membuat tawaku mereda seketika.
Aku menatap postingan itu lekat-lekat. Ponsel kudekatkan seolah gambar itu kurang jelas dimataku.
Aku mengerjap beberapa kali. Lelucon ini menyindirku. Setidaknya, aku yang merasa begitu.
Aku membuang nafas lagi.
Oke. Santai Taylor... Ini hanya lelucon yang... menyindirmu.
Setelah sekian lama, aku belum pernah merasa segundah ini. Mengerjakan bertumpuk-tumpuk berkas dari Principal Grazer dalam satu malam tidak pernah membuatku stress. Karena aku mendapat keuntungan setelahnya atas semua yang kulakukan—upah yang sepadan, pemenuhan terhadap kebutuhan dan keinginanku. Sangat menguntungkan dari segala sisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. ART HIMSELF [COMPLETED]
RomanceWake Me Up When I Sleep 3 is a continuation of the previous Effingham thing. The trilogy is still very much related and there are no separate stories. There will be more POV of Mr. Taylor who's in dilemma about his feelings for Emma. He's not only h...