"I've Finished Your Tasks, Sir."

25 3 0
                                    

Aku tidak tahu harus melakukan apa di tempat ini. Penginapan yang berpuluh-puluh kilo jauhnya dari Effingham, berdiri tegak di tengah bangunan art deco lainnya. Aku sedang berdiri seperti patung di depan cermin yang menampilkan diriku dari pinggang sampai puncak kepala. Aku masih dibaluti handuk kimono berwarna mocca. Rambutku basah dan airnya menetes ke pundak.

Aku menghela nafas dengan sulit. Sesak di dadaku terasa lebih menyakitkan bila psikisku sedang sedikit tertekan. Maksudku, aku memang tidak sedang berada satu atap dengan Miller. Tetapi amarah yang terjadi saat ia membanting sisi wajahku dengan helm sepeda Mr. Taylor masih terbayang dengan jelas. Aku masih bisa merasakan ia terus menghantuiku. Bahkan mendatangiku di dalam mimpi.

Belum lagi ketakutanku akan informasi yang akan diberikan dr. Brennet besok pagi, bahwa pengungkapan atas penyakit yang bersembunyi di dalam rahimku akan terjawab total. Mengingat hal itu membuatku kembali memandang sosok pucat melalui pantulan kaca. Kuperhatikan tubuhku yang tidak terlihat ringkih dan cenderung mungil dan langsing. Tidak nampak seperti gadis penyakitan yang mengidap jantung koroner yang bisa mati kapan saja.

Aku pun mengganti kimonoku dengan sweatshirt rajut cokelat yang membantuku untuk terlihat lebih berisi. Lalu mengoleskan sedikit gincu di bibirku agar lebih segar. Kusisir rambut, menyemprotkan wewangian ke bajuku, dan untuk menciptakan semangat kecil, aku menghentakan kakiku dua kali. Seiring hentakan, jantungku berdentum linu.

Aku mengambil ponselku. Kulihat ada kiriman foto dari Alex.

Alex
Lihat, Sean galau kau tak ikut.

EmmaKau ngarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emma
Kau ngarang. Dia bisa saja sedang memikirkan hal lain.

Alex
Ah, aku tidak setuju.
Lagipula, kalau di kelas kalkulus dia
selalu melepas kacamatanya bila sedang frustasi. Dia terus-terusan bertanya
tentangmu.

Emma
Maksudmu selama
tiga menit sekali, gitu?
😂👎🏻

Alex
Jajajaja!
Dia bertanya kondisimu, apa yang kau rasakan, dan apakah kau cukup sehat untuk menonton film nanti malam.
Kurang lebih seperti itu.

Emma
Hmmm ya.

Aku tidak tahu harus merespon bagaimana.

Alex
Baiklah.
Sudah minum obat?

Emma
Sudah.

Aku jadi berpikir sampai kapan tubuhku terus dijejali bahan kimia padat itu? Akankah organ-organ di dalam badanku semakin kuat atau malah melemah? Bagaimana jika ada penyakit lain yang akan kuketahui besok?

MR. ART HIMSELF [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang