Bab 15 - 🔥

36.5K 335 16
                                    

Warning 🔞

Johan sudah selesai mandi, ia merebahkan tubuhnya mencoba untuk tidur. Sialnya bukannya mengantuk malah ia terbayang tubuh indah Sofia. Jika seperti ini percuma saja tadi ia mandi air dingin.

Johan memejamkan matanya, tak bisa. Pikiran nya terus tertuju pada wanita itu. Sedangkan miliknya di bawah sana sudah berdenyut minta di puaskan. Apalagi sudah seminggu lebih ia tidak ada menyentuh tubuh wanita itu. Ah persetan, Johan segera mengambil ponselnya mencari kontak Sofia, ia sudah tak tahan lagi.

Sementara Sofia belum juga tertidur. Padahal Gina sudah tertidur sejak tadi. Sofia bolak balik mencari posisi yang nyaman. Tiba-tiba ponselnya berdering tanda ada pesan masuk. Sofia merasa heran siapa yang mengirim nya pesan malam-malam begini. Ia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.

Daddy
'Kamu sama Gina sudah tidur?'

Segera Sofia membalas pesan itu.

'Saya belum om'

Tak lama ponselnya kembali berbunyi.

Daddy
'Kekamar saya sekarang, kamar yang berada di sebelah kamar Gina'

Sofia membaca pesan itu bingung. Mau ngapain tuh orang nyuruh dia kekamar nya.

'Saya nggak mau. Ntar ketauan Gina gimana?'

Pesan yang dikirimnya langsung berubah ceklis biru, tanda pesan nya sudah dibaca.

Daddy
'Saya tidak mau tahu, saya tunggu sekarang. Awas kalau kamu tidak datang'

Sofia menghela nafas pelan. Ia memperhatikan Gina yang sedang tertidur. Sofia melambaikan tangannya di depan wajah Gina, mengecek apakah gadis itu sudah benar-benar tertidur lelap. Aman, sepertinya Gina sudah berada di alam mimpi. Gina perlahan bangun, ia berusaha sepelan mungkin agar tidak menimbulkan gerakan dan suara berlebihan.

Sebelum meninggalkan kamar Gina, Sofia kembali melihat kebelakang untuk mengecek kembali, sepertinya temannya itu tidak terusik sama sekali. Sofia berjalan ke kamar yang berada di sebelah kamar Gina, ia mengetuk nya sepelan mungkin, semoga orang yang berada di dalam sana mendengarnya.

Tok.. Tok..

Johan yang masih rebahan mendengar pintu kamarnya di ketuk pelan. Lelaki itu bangun membuka pintu kamar. Terlihat Sofia berdiri disana.

"Kenapa manggil saya om?" Tanya Sofia menatap lelaki didepannya itu sambil berbisik pelan. 

Johan tak menjawab, ia menarik tangan Sofia masuk kedalam kemudian mengunci pintu kamar. Dengan tidak sabar bibirnya mencium bibir sugar baby nya itu. Johan mendorong tubuh Sofia berjalan mundur sampai menyentuh dinding.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang