Bab 37

10.8K 254 2
                                    

Sofia menyetir mobil dalam diam, otaknya sedang berpikir ada hubungan apa lelaki itu dengan wanita tadi.

Sedangkan Gina dari tadi sibuk mengoceh tentang ketidaksukaannya melihat oom nya makan dengan Reina.

"Ishh gue masih nggak Terima oom gue makan bareng sama tuh tante" Ucap Gina

"Sof, lu dengarin gue nggak sih" Kesal Gina, karena dari tadi sahabatnya itu hanya diam

"Hmm" Gumam Sofia.

"Gue yakin itu pasti akal-akalan tuh tante biar makan bareng sama om Johan. Gue tau, om Johan nggak mungkin mau sama cewek modelan gitu" Cerocos Gina

Sofia menghela nafas pelan.

"Mana tau mereka emang janjian" Sahut Sofia.

"Nggak mungkin, gue kenal oom gue. Pasti mereka nggak sengaja ketemu, trus tuh tante maksa om Johan buat makan bareng" Ujar Gina

Sofia tak menyahut, Tiba-tiba kepalanya terasa pusing.

"Gue masih nggak Terima pokoknya" Ucap Gina mendengus kesal.

"Tuh perempuan pasti cuma ngincar harta oom gue" Ujar Gina lagi.

"Sof, lu kok diam aja ihh"

Gina menatap kesamping melihat temannya itu.

"Sof, lu kok pucat? Lu okey nggak ni?" Tanya Gina panik saat melihat wajah pucat Sofia

"Nggak tau, kepala gue tiba-tiba pusing" Beritahu Sofia, sebelah tangannya memijit kening nya.

"Lu serius? Udah lu berhenti dulu kita pesan taksi aja" Ucap Gina cemas.

"Gue masih bisa tahan" Balas Sofia

"Yang bener lu? Dari pada kita kenapa-kenapa. Wajah lu pucat banget tuh"

"Gue nggak apa-apa, lu diam aja. Suara lu buat gue makin pusing" Ucap Sofia.

"Ishh, udah langsung ke apartemen lu aja. Gue minta jemput supir gue aja ntar pulangnya" Saran Gina.

Sofia setuju, ia juga tak yakin sanggup mengantar Gina. Untung apartemen tak terlalu jauh.

Sepuluh menit kemudian mereka sampai di apartemen, Sofia mematikan mesin mobilnya begitu sampai di basement.

Gina keluar dari mobil Sofia, begitupun Sofia, wanita itu berjalan pelan sambil memegang kepalanya yang terasa semakin pusing.

"Bisa jalan nggak lu?" Tanya Gina

"Bisa" Sahut Sofia.

Baru beberapa langkah tubuh Sofia limbung, untung Gina cepat menghampiri nya.

"Ya ampun, lu kalau nggak kuat jalan biar gue bantu. Untung nggak jatoh lu kan" Omel Gina yang menahan tubuh Sofia.

"Kepala gue pusing banget" Ucap Sofia

"Udah ayo gue anterin lu ke apartemen lu"

Sofia hanya pasrah, Gina memapah tubuhnya agar tidak jatuh.

Setelah beberapa menit mereka sampai di apartemen lama Sofia, tak mungkin ia membawa Gina ke apartemen Johan.

Gina membantu Sofia baring di atas ranjang.

"Lu punya obat nggak?" Tanya Gina.

Sofia menggeleng.

Gina mencari kotak P3K, akhirnya dia menemukan minyak angin. Gina mengoleskan nya di kening, leher dan perut Sofia.

"Lu olesin apa sih Gin? Baunya kok nggak enak" Protes Sofia. Ia ingin muntah mencium aromanya.

"Minyak angin, gue dapat di kotak obat lu, cuma ada ini" Gina menunjuk botol minyak angin di tangannya.

Not My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang