Bab 87 - 🔥

25.4K 237 44
                                    

Seminggu berlalu sejak Sofia melahirkan. Dia sudah kembali kerumah mertuanya beberapa hari yang lalu karena Sofia sudah merasa bosan berada di rumah sakit.

Johan menggeliat dari tidurnya saat mendengar rengekan suara bayi. Tangannya bergerak meraba kesamping, kosong, tidak ada Sofia disana. Dengan berat Johan membuka matanya.

Tangisan bayi semakin kuat terdengar, dengan malas Johan bangun dari tidurnya. Ia menghampiri box bayi yang tak jauh dari ranjang.

"Shttt anak cantik kenapa menangis hmm?" Tanya Johan sambil menatap ke arah anaknya yang bergerak tidak nyaman di dalam box.

Bukannya berhenti, tangisan bayi itu malah semakin kencang. Johan bingung, ia ingin menggendong anaknya tapi dia belum berani karena tubuh Alissa yang sangat kecil.

Johan tampak berpikir sebentar, jika ia menunggu Sofia maka akan lama. Sepertinya istrinya itu sedang di kamar mandi, karena Johan mendengar suara gemericik air dari sana.

"Shhhtt jangan nangis baby, papa enggak berani angkat kamu" Ucap Johan mencoba menenangkan anaknya.

Merasa tak ada pilihan lain, apalagi anaknya terus menangis dan Sofia belum kunjung keluar dari kamar mandi. Akhirnya dengan keberanian penuh, Johan mencoba menggendong anaknya untuk pertama kalinya.

"Shhhtt... Anak papa jelek banget kalau lagi nangis, kayak mama" Ucap Johan, sambil mengangkat tubuh Alissa dari dalam box Bayi.

Ilustrasi gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi gambar

Tangan Johan sedikit gemetar, tapi ia mencoba untuk tenang dan rileks. Ia menepuk-nepuk pelan tubuh Alissa agar bayi itu tidak menangis lagi. Setelah beberapa menit Johan berhasil, anaknya mulai berhenti menangis.

Pintu kamar mandi terbuka, Sofia keluar dari sana. Ia heran melihat Johan yang menggendong Alissa.

"Loh mas, kenapa di gendong Lissa nya?" Tanya Sofia sambil menghampiri Johan

Johan langsung menatap ke arah Sofia begitu mendengar suara istrinya.

"Tadi dia nangis, karena tidak kunjung diam jadi saya coba angkat" Jelas Johan

Sofia memperhatikan suaminya yang sedang menggendong Alissa dengan kaku.

"Ciee udah berani ni gendong Alissa?" Goda Sofia. Karena sebelumnya Johan sama sekali tidak berani mengangkat anaknya.

"Keadaannya urgent, jadi terpaksa saya gendong" Beritahu Johan, padahal sebenarnya ia sudah malu.

"Iyaa deh. Lissa liat tuh papa udah bisa gendong kamu, wah papa hebat ya" Ucap Sofia sambil mencium pipi anaknya yang sudah kembali tertidur

Not My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang