Warning!!🔞
Jangan dibaca pas lagi puasa!!Sofia dan Johan sudah kembali kekamar setelah makan malam selesai. Sekarang Sofia sedang mengganti bajunya dikamar mandi. Wanita itu sedang dilema, ia salah membawa gaun tidurnya. Seharusnya ia memasukkan piyama tidur biasanya, malah yang terbawa adalah gaun tidur tipis dengan tali spaghetti mirip lingerie.
Setelah berpikir panjang akhirnya Sofia mengganti bajunya dengan gaun sexy itu. Tidak mungkin ia menyuruh pria itu membeli pakaian malam-malam begini. Toh yang akan melihat dirinya juga hanya pria itu yang menjabat sebagai suaminya.
Selesai mengganti baju, Sofia membuka pintu kamar mandi pelan. Ia melihat ke arah luar, tampak lelaki yang menjadi suaminya itu sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Setelah mengumpulkan niat, akhirnya Sofia keluar dari kamar mandi. Wanita itu berjalan ke arah ranjang.
"Sudah selesai?" Tanya Johan yang masih fokus pada ponselnya, dia sedang mengecek beberapa email.
Wah, tidak tahu saja lelaki itu depannya ada pemandangan yang sangat indah.
"Udah om" Jawab Sofia.
"Sudah saya bilang jangan panggil... " Perkataan Johan terhenti saat dia menatap ke arah Sofia. Lelaki itu menelan ludahnya kasar melihat penampilan istrinya itu.
Ilustrasi gambar gaun Sofia
Sofia yang di tatap seperti itu tak tau berbuat apa, ia hanya berdiri seperti patung. Tanpa di perintah, Johan bergerak ke arah Sofia, lelaki itu meletakkan ponselnya asal.
Johan berdiri tepat di hadapan Sofia, dia menatap gadis itu lekat. Sangat cantik, pujinya dalam hati.
Sofia tak berani menatap pria di depannya, sedari tadi ia hanya menunduk menatap lantai.
Johan menangkup kedua pipi Sofia dengan telapak tangan nya, wajahnya mendekat kemudian mencium kening istrinya itu cukup lama.
Ilustrasi gambar
"Tatap saya" Pinta Johan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Sugar Daddy
Ficción Generallangsung baca saja. Warning: 🔞 Adegan Dewasa!!🔞 Bocil dilarang mampir!! Hanya Cerita Fiktif!! Jangan lupa follow, vote and comment. Plagiat dilarang mendekat!!!!!! Dosa tanggung sendiri!!!! Maaf jika masih berantakan, belum di revisi. PLEASE, K...