Bab 79

7K 159 2
                                    

Sofia, Johan dan yang lainnya tiba di Semarang jam 9 pagi. Mereka langsung menuju rumah Tari dan Dodi. Sofia masih ingat alamatnya.

Begitu mereka tiba dirumah duka, sudah ada beberapa orang yang datang untuk melayat. Selain itu juga ada beberapa polisi terlihat disana.

"Kamu yakin?" Tanya Johan sekali lagi kepada Sofia.

"Iya mas, ayo masuk" Ajak Sofia.

Johan dan sofia melangkah duluan masuk kedalam rumah. Dewi, Jihan dan Gina menyusul dibelakang. Sedangkan Irwan berbincang-bincang sebentar dengan pihak kepolisian.

Setelah masuk ke dalam rumah, pemandangan pertama yang Sofia lihat adalah Tari sedang menangis disamping tubuh kaku Dodi yang sudah ditutup dengan kain panjang.

"Mas... hiks..hiks.. Kenapa kamu tinggalin aku hu...hu..." Tangis Tari.

Sofia melangkah mendekati Tari. Walaupun masih agak takut tapi Sofia menghiraukan rasa takutnya. Lagian Johan ada di samping nya, jadi Sofia merasa aman.

"Ma" Sapa Sofia

Merasa di panggil, Tari menoleh ke samping nya. Dia tidak terkejut melihat Sofia datang.

"S..sofia.... Papa.. Kamu.. Hikss.. Hikss" Ucap Tari terbata-bata.

Sofia mengusap punggung Tari. Mencoba menenangkan wanita yang pernah menjadi mama nya itu.

"Mama yang sabar ya, ini udah takdir dari Tuhan kalau papa pergi lebih dulu. Mama harus kuat" Ujar Sofia

Tari mengangguk dengan berlinangan air mata.

Johan hanya memperhatikan tubuh kaku yang ada di depannya. Masih tak menyangka jika orang itu adalah yang menabraknya kemarin.

Jam 10 pagi mayat Dodi di bawa ke pemakaman. Tari sempat histeris saat mayat suaminya dibawa dengan ambulance.

Satu persatu tanah menutup tubuh Dodi yang sudah kaku.

"Mash...huhuhu.. Aku mau ikut..hiks.. hikss..."

"Kamu jangan tinggalin aku hiks.." Raung Tari saat tubuh Dodi tertimbun dengan tanah.

Sofia berdiri disamping Tari, dia mencoba memenangkan wanita itu.

"Sabar ma, kita harus ikhlas" Ucap Sofia.

"Hiks..hiks.. Mash.."

'Mampus kau Dodi, selamat berpesta ria dengan cacing-cacing dibawah sana. Semoga malaikat menendang mu ke neraka' ucap Tari dalam hati. Dia sangat puas begitu tubuh Dodi Tertimbun dengan tanah. Sudah tidak ada lagi yang akan menyakiti nya setelah ini.

🍀🍀🍀

"Sof, mama Minta maaf ya atas sikap mama selama ini. Itu semua karena papa kamu yang nyuruh mama berbuat seperti itu" Ucap Tari.

Mereka sudah kembali dari pemakaman. Sekarang Sofia sedang menemani Tari di kamar, karena tadi Tari sempat lemas setelah pulang dari pemakaman.

"Mama juga minta maaf karena papa kamu udah mencoba mencelakai suami kamu. Mama nggak nyangka papa kamu tega melakukan hal itu" Lanjut Tari.

Lebih baik dia minta maaf dan pura-pura baik agar dirinya aman. Sepertinya suami Sofia bukan orang sembarangan, apalagi melihat keluarga suami Sofia yang terlihat seperti orang-orang hebat semua.

"Sofia juga nggak nyangka papa lakuin itu, tapi bagaimanapun ini sudah terjadi. Dan syukurnya suami aku nggak kenapa-kenapa ma" Ujar Sofia.

"Terimakasih Sofia" Ucap Tari.

Sofia hanya tersenyum.

"Kalian menginap disini?" Tanya Tari

"Kayaknya nggak ma, kita langsung balik ke Jakarta" Jawab Sofia.

Not My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang