Bab 89

17.7K 352 45
                                    

"Saya mau ini di perbaiki, satu jam lagi antar ke ruangan saya" Ujar Johan pada  karyawan yang berdiri di depannya.

"Baik Pak, saya permisi" Ucap karyawan tersebut.

Johan hanya bergumam sebagai balasan. Tangannya meraih gagang telepon kemudian menghubungi seseorang.

"Halo"

"Tolong kamu kirim laporan mengenai perusahaan Medika Jaya bulan ini" Ujar Johan

"Baik Pak" Ucap orang di seberang sana.

Setelah itu Johan kembali meletakkan gagang telepon ke tempatnya semula.

Tok.. Tok.. Pintu ruangan Johan di ketuk dari luar.

"Masuk" Ujar Johan

Hendri melangkahkan kakinya kedalam ruangan bos nya.

"Ini laporan yang bos minta tadi" Hendri menyerahkan beberapa laporan di atas meja kerja Johan.

"Terimakasih Hen" Ucap Johan.

"Sama-sama bos"

Setelah itu Hendri meninggalkan ruangan Johan, kembali ke meja kerjanya.

Johan mengambil laporan yang tadi Hendri antar kemudian mulai memeriksanya.

Tok.. Tok.. Pintu ruangan Johan kembali di ketuk.

"Masuk" Ujar Johan

"Apa lagi Hen?" Tanya Johan tanpa mengalihkan tatapannya dari laporan yang ada di depannya.

"Haii..." Sapa seorang

Johan langsung mengalihkan tatapannya ke arah pintu saat menyadari orang itu bukan sekretaris nya.

Mata Johan menyipit menatap ke arah wanita yang berjalan ke arahnya.

"Ngapain kamu disini?" Tanya Johan datar

"Tidak ada, cuma ingin melihat kamu saja" Ucap Reina.

"Keluar!" Usir Johan

"Santai Johan, aku dengar istrimu sudah melahirkan. Selamat atas kelahiran anak pertama kalian" Ucap Reina lagi.

"Kamu mau apa?" Tanya Johan to the point

"Aku cuma mau bilang, kalau kamu sudah mulai bosan dengan istrimu itu, kamu bisa cari aku" Ujar Reina dengan suara menggoda

Emosi Johan seketika naik mendengar ucapan wanita gila di depannya itu.

"Silahkan keluar!" Ucap Johan menahan emosi nya.

"Johan.. Johan, masih saja jual mahal. Aku tau nanti kamu juga bakalan nyari aku" Ucap Reina penuh percaya diri.

Johan menatap wanita di depannya dengan tatapan dingin.

"Okey, aku keluar dulu" Pamit Reina. Lebih baik ia keluar sebelum di amuk oleh pria itu.

Johan menatap wanita itu dengan kesal sampai wanita itu menghilang dari balik pintu.

Johan menghela nafas kasar, kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang