Tak terasa sudah lebih dari seminggu Sofia dan Johan tinggal di rumah mama nya. Sejauh ini belum ada tanda-tanda Sofia akan melahirkan selain kontraksi palsu yang sesekali di alaminya.
"Kamu jadi ke kantor siang ini Mas?" Tanya Sofia.
"Jadi sayang, ada beberapa hal di kantor yang harus saya urus" Ujar Johan. Tadi Hendri menelponnya untuk membahas soal meeting yang tertunda kemarin.
"Yaudah pergi aja mas, lagian mama ada dirumah kok. Nanti juga Gina pasti datang kesini" Ujar Sofia.
"Baiklah, tapi tetap akan saya usahakan untuk pulang cepat. Saya tidak tenang meninggalkan kamu walaupun ada mama atau Gina"
"Dasar posesif" Celetuk Gina
"Tentu, itu karena saya sayang kamu dan anak kita" Jelas Johan
"Iya deh, yaudah aku mau nyiapin baju kamu dulu mas" Ucap Sofia hendak bangun dari duduknya tapi di tahan oleh Johan.
"Biar saya ambil sendiri" Ucap Johan
"Ya ampun mas, aku masih bisa jalan. Cuma nyiapin baju kamu doang kok" Protes Sofia. Dia sudah capek melihat tingkah Johan yang semakin overprotective kepadanya.
Baiklah, akhirnya Johan hanya pasrah saat Sofia bersikeras untuk menyiapkan pakaiannya ke kantor.
Satu jam kemudian Johan sudah rapi dengan pakaian kantornya.
Sofia sedang memakaikan dasi pria itu. Johan menatap wajah istrinya dari dekat, cantik.
"Kenapa liatinnya gitu amat?" Tanya Sofia.
"Kamu cantik" Puji Johan
"Eleh gombal, sana gih berangkat kerja ntar telat" Ucap Sofia setelah selesai memakaikan dasi suaminya.
"Ingat pesan saya, ponsel harus selalu aktif, kalau ada apa-apa kabari saya atau kamu bisa minta tolong sama orang yg ada di rumah ini" pesan Johan
"Iyaa mas, iyaaa" Sahut Sofia malas.
Johan mengecup bibir Sofia sebentar sebelum keluar dari kamar yang mereka tempati.
"Saya pergi dulu, kamu baik-baik di rumah" Pamit Johan.
"Iyaa, Hati-hati mas" Pesan Sofia
Johan mengangguk paham. Setelah itu ia melangkah keluar dari kamar menuju teras rumah tempat mobilnya berada.
"Han, kamu mau ke kantor?" Tanya Dewi saat melihat Johan keluar dari rumah. Dewi sedang santai di depan rumah.
"Iyaa ma, Johan ada meeting siang ini"
"Yaudah pergi aja, ntar mama jagain Sofia"
"Titip Sofia ya ma, tolong liat-liatin" Ucap Johan
"Ya ampun kayak sama siapa aja Han, nggak kamu bilang juga pasti mama bakalan perhatiin Sofia" Balas Dewi.
"Terimakasih ma, Johan berangkat dulu" Pamit Johan.
"Iyaa hati-hati Han, jangan ngebut" Pesan Dewi.
"Iya ma"
Setelah itu Johan masuk kedalam mobilnya. Tak lama pria itu meninggalkan pekarangan rumah orang tuanya menuju kantor.
🍀🍀🍀
"Eh gue mau tanya dong" Ujar Gina sambil menatap ke arah Sofia.
"Tanya apaan?" Sahut Sofia
"Gimana sih rasanya hamil?" Tanya Gina sambil menatap ke arah perut Sofia.
Saat ini mereka sedang duduk santai di ruang tamu. Kebetulan Dewi sedang pergi keluar untuk belanja bulanan. Gina disuruh oleh Dewi untuk menemani Sofia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Sugar Daddy
General Fictionlangsung baca saja. Warning: 🔞 Adegan Dewasa!!🔞 Bocil dilarang mampir!! Hanya Cerita Fiktif!! Jangan lupa follow, vote and comment. Plagiat dilarang mendekat!!!!!! Dosa tanggung sendiri!!!! Maaf jika masih berantakan, belum di revisi. PLEASE, K...