"Kamu kok nyalahin aku sih mas" Tari menahan suaranya untuk meneriaki pria yang ada di seberang telpon sana.
"Kan kamu yang nyuruh dia datang kerumah, jadi kamu urus aja tuh bocah" Balas Dodi tak mau kalah.
"Pokoknya aku nggak mau tau, kalau mas pulang kerumah besok, mas harus baik-baik di depan Sofia" Ucap Tari penuh nada penekanan
"Terserah kamu la"
Setelah itu panggilan terputus, Tari menatap kesal ke arah ponselnya. Kalau tidak terpaksa dia juga tidak mau berpura-pura baik kepada anak itu.
"Ma" Panggil Sofia yang baru keluar dari kamar.
Mendengar suara Sofia, Tari segera merubah raut wajahnya menjadi lembut.
"Ah Sofia, buat mama kaget aja. Mau kemana?" Tanya Tari basa basi
"Sofia mau kedapur, buat susu" Ujar Sofia
Mata Tari tertuju kepada perut Sofia yang sudah terlihat sedikit buncit.
Setelah beberapa saat Tari kembali tersadar.
"Mau mama buatin?" Tawar Tari.
"Nggak usah ma, biar Sofia aja" Tolak Sofia.
Tari membiarkan Sofia menuju dapur. Dia mengambil remot TV kemudian menyalakannya.
Beberapa menit kemudian, Sofia kembali dengan segelas susu di tangannya.
"Mau langsung tidur Sof?" Tanya Tari.
"Iyaa ma, siap ini Sofia mau istirahat. Sofia kekamar dulu ya" Pamit Sofia meninggalkan Tari.
Cihh, dalam hati Tari mengumpat kesal.
Sofia membuka pintu kamar nya pelan, kemudian menutupnya kembali.
Dia meletakkan susu yang dibuatnya tadi di atas nakas, menunggunya dingin.
Sofia mengelus perutnya yang sudah mulai kelihatan buncit, apalagi usia kehamilan nya kurang lebih sudah memasuki usia 16 minggu atau 4 bulan.
Tak terasa sudah sebulan lebih Sofia berada di rumah ini. Sejujurnya dia merasa sangat bosan, kegiatannya hanya makan, minum, tidur, bangun, mandi, melamun, begitu saja setiap harinya. Sofia jarang berbicara dengan mamanya, ia lebih suka menyendiri di kamar.
Sofia selalu memikirkan bagaimana kabar Johan. Apakah pria itu mencarinya? Sofia juga merindukan Gina sahabatnya. Sofia tidak bisa menghubungi mereka, semua gerak geriknya selalu di pantau oleh Tari. Sofia merasa terkurung dirumah ini karena tidak bisa pergi kemana-mana. Untungnya Tari masih memberinya makan dan susu untuk kehamilannya.
Sofia sedikit menyesal langsung datang begitu saja waktu itu, seharusnya dia menunggu Johan pulang dulu. Tapi mau bagaimana lagi, Sofia sudah terlanjur ingin bertemu dengan orang tuanya. Walaupun sejauh ini dia belum ada melihat atau bertemu dengan papanya. Jika Sofia bertanya pada Tari, mamanya hanya berkata bahwa papanya sedang bekerja di luar kota. Sofia tidak curiga karena dari dulu orang tuanya emang jarang ada dirumah.
🍀🍀🍀
Johan bergerak gelisah dalam tidurnya. Dia sedang bermimpi buruk tentang Sofia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Sugar Daddy
General Fictionlangsung baca saja. Warning: 🔞 Adegan Dewasa!!🔞 Bocil dilarang mampir!! Hanya Cerita Fiktif!! Jangan lupa follow, vote and comment. Plagiat dilarang mendekat!!!!!! Dosa tanggung sendiri!!!! Maaf jika masih berantakan, belum di revisi. PLEASE, K...