Heka sampai di depan pintu rumahnya, tetapi dia masih ragu untuk masuk ke dalam rumah. Dia tahu bahwa dia masih sangat ragu apakah semua orang masih bisa melihatnya kembali atau tidak.
Dia membuka pintu dengan perlahan dan berharap bahwa dia semuanya kembali normal. Meskipun dia sangat takut bahwa kejadian kemarin akan terulang lagi sampai saat ini. Bila apa yang dia takutkan terjadi, itu artinya dia akan menghabiskan seumur hidup dalam mimpi buruk.
Setelah keluar dari rumah misterius itu, dia telah memastikan bahwa bayangannya telah kembali. Dia telah dapat melihatnya dengan jelas di sungai.
Sekarang hanya tinggal membuktikanya secara langsung dengan kembali ke dunia nyata.
Setelah masuk ke dalam rumah, dia merasa rumahnya terlalu sepi. Heka memeriksa ke seluruh bagian, tetapi tidak ada satu pun yang ad di dalam rumah. Dia merasa takut dan was-was akan terjadi sesuatu yang sangat buruk.
Dia mencari kaca yang ada di dalam rumah untuk memastikan bayangannya kembali. Dan itu bukan hanya ilusi semata. Karena Heka sangat ragu bahwa bayangan dirinya yang ada di sungai hanya ilusi belaka. Apalagi sungai itu tidak terlalu jauh dari rumah misterius itu.
Satu hal yang pasti dia sangat lega karena di dalam cermin ada bayangannya.
Lalu Heka menemukan sebuah catatan di atas meja makan. “Mama dan Papa sudah pergi ke pernikahan Stacy. Jika hari ini kamu bisa pulang, langsung saja datang ke sini.”
“Bukannya pernikahan Stacy minggu depan tanggal 11 September? Mengapa ada perubahan hari secara mendadak?”
Heka hanya semalaman terjebak di dalam rumah misterius itu, namun setelah keluar dia melewatkan beberapa hal yang penting. Dia pun langsung bergegas mengganti pakaian dan menuju ke pernikahan Stacy.
Heka sangat berharap bahwa semua orang dapat melihatnya. Sehingga dia dapat kembali hidup dengan normal.
Dia tidak bisa lagi membayangkan apa yang terjadi jika semua orang sama sekali tidak dapat melihatnya lagi. Dia hampir tidak bisa lagi membayangkan hidupnya hancur dan kelihangan harapan seutuhnya untuk hidup. Itu pasti jauh lebih buruk daripada hidup sebagai orang yang paling dibenci seluruh dunia.
****
Heka melihat suasana pernikahan telah ramai dan sepertinya semua tamu telah berdatangan. Dia menarik napas panjang dan memberanikan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Dia menengok ke arah langit untuk merasakan cahaya sinar matahari yang cerah. Hal itu dapat menghangatkan kembali hatinya dan membuatnya merasa seolah apa yang telah terjadi kemarin hanya ilusi belaka.
Dia melangkahkan kakinya melewati flower gate. Dia melihat Arnold yang terlihat sangat gembira di hari pernikahannya.
Sekarang Heka tepat berdiri di depan Arnold. Dia merasa yakin bahwa Arnold menatapnya, tetapi dia juga ragu apakah tatapan itu ditujukan untuknya atau orang lain. Lalu dia mencoba mengeluarkan kata pertama. “Arnold, selamat ya atas pernikahanmu.”
Arnold langsung memeluknya, “Heka terima kasih juga telah datang.”
Dia sangat senang karena pada akhirnya dia bisa keluar dari mimpi buruknya. Apa yang sebelumnya dia khawatirkan tidak terjadi. Dia juga berharap bahwa ini semua bukan mimpi atau ilusi yang akan hancur dalam sekejab ketika kenyataan menyuruhnya terbangun.
“Heka…!!!” Dia mendengar seseorang memanggilnya. Itu Clancy.
Clancy menghampirinya dan memegang pergelangan tanganya. “Heka akhirnya kamu datang. Aku sangat takut jika kamu tidak datang.”
“Ini adalah acara yang paling penting. Jadi bagaimana mungkin aku tidak datang.”
“Ayo…Bye Arnold.” Clancy merariknya begitu saja dan Heka mengikutinya. Clancy membawanya ke bangku yang paling depan.
Heka sebenarnya ingin menemui kedua orangtuanya terlebih dahulu. Tetapi sepertinya acara pernikahan akan segera dimulai. Itu membuatnya seperti tamu terakhir yang ditunggu-tunggu. Kesempatan untuk menghampiri kedua orang tuanya hanya setelah acara pemberkatan pernikahan selesai.
Lalu Heka teringat sesuatu yang ingin dia tanyakan, “Clancy mengapa hari pernikahannya diubah lagi? Apa terjadi sesuatu?”
Sepertinya pertanyaan itu membuat Clancy sangat terkejut. Dia dapat melihat dengan jelas melalui ekspresi mukanya. Namun dia tidak bisa menebak apa yang ada di kelapa Clancy.
“Apa maksudmu? Berubah? Memangnya apa yang berubah?”
Dia sama sekali tidak mengerti apa yang telah terjadi dan dia harus mengetahuinya. Heka pun mmperjelas pertanyaanya, “Mengapa hari pernikahannya berubah menjadi tanggal 5 September?”
Clancy tertawa terbahak-bahak. Itu membuat Heka semakin tidak mengarti tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“Heka, hari ini tanggal 11 September. Kamu lihat saja sendiri kalender di ponselmu.”
“Hari ini tanggal 11 September.”
Itu membuatnya menjadi semakin bingung. Dengan jelas kemarin tanggal 4 September dia terjebak semalaman di rumah misterius itu. Dia yakin itu hanya semalam tidak lebih. Dia juga dengan jelas melihat kalender di ponsel setelah berhasil keluar dari rumah misterius itu tepat pada tanggal 5 September.
Lalu mengapa setelah berhasil kembali ke dalam dunia nyata seolah dia keluar di seminggu setelahnya.
“Apa aku telah melakukan time treveling? Apakah ini hanya ilusi? Mimpi?” Itulah satu-satunya hal yang ada dipikirannya. Jika itu terjadi, lalu apa yang telah dia lewatkan selama seminggu.
“Heka mana pesananku? Kamu tidak lupa membawanya kan?”
Dia mengeluarkan kotak yang ada di dalam saku jasnya dan memberikannya kepada Clancy, “Tentu saja aku tidak lupa.”
Clancy membuka kotak itu dengan tersenyum lebar. Dia memperlihatkan hasil design jamnya pada Heka. Walaupun dia tahu bahwa Heka pasti sudah melihatnya. “Heka bagaimana menurutmu? Apa kamu menyukainya?”
“Tentu saja sangat menawan karena kamu yang mendesignnya sendiri.”
Lalu seorang MC mengingatkan bahwa pemberkatan upacara pernikahan akan dimulai. Semua orang pun menoleh ke arah flower gate. Di sana ada Stacy dengan gaun putih tanpa renda, hanya dari bahan scuba. Namun gaun itu membuatnya menjadi sangat cantik.
Stacy dan ayahnya berjalan menuju altar pernikahan. Ayahnya menyerahkan Stacy kepada Arnold. Mereka berdua mengucapkan janji pernikahan dan memasangkan cincin.
Setelah itu seorang bridesmaid yang membawa cincin terjatuh. Itu wajar saja, namanya juga anak-anak. Terkadang mereka memang sangat ceroboh.
Tapi keranjang yang dia bawa terlempar ke atas. Keranjang itu jatuh tepat di atas lampu hias. Orangtua Heka duduk tepat di bawahnya.
Karena tepat di atasnya, papa Heka mempunyai inisiatif mengambil keranjang. Ketika dia berdiri di atas kursi, hujan turun deras secara tiba-tiba dan langit berubah menjadi gelap seketika. Padahal sebelumnya sinar matahari terlihat sangat cerah.
Semua orang pun berlari menepi. Begitu pula dengan orangtua Heka.
Sayangnya belum sempat berjalan lampu itu meledak. Itu membuat kabel dan langit-langit dengan karangan bunga runtuh. Beberapa orang yang berlumuran sempat lari juga terjebak.
Serpihan kaca bekas lampu yang meledak menusuk ke tubuh kedua orang tua Heka. Darah mengalir deras dari tubuh mereka. Oleh sebab itu mereka tidak sempat kabur dari kabel yang terjatuh. Mereka tergeletak ke tanah.
Air hujan menyebabkan aliran kabel konslet. Kedua orangtua Heka terkena sengatan listrik.
Heka shock berat melihat kedua orangtuanya terkena setruman listrik tepat di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantasyDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...