New Haunting Vision Part 1

7 6 0
                                    

Ansel kembali berada di dalam hutan. Dia sadar bahwa saat ini dia sedang dibayangi oleh vision barunya. Dimana dia akan membunuh Heka. Kali ini dia penasaran apakah ada cara yang bisa dia lakukan untuk menghentikanya. Meski dia tahu bahwa itu sangat sulit untuk dilakukan.

Semua vision yang dia lihat, pasti akan menjadi kenyataan. Selama itu belum terjadi Ansel akan selalu dibayangi dengan semua itu.

Kali ini Ansel bisa mengontrol emosinya. Dia hanya mengikuti semua alur yang ada.

Jauh di dalam hutan dia melihat Heka. Ansel berjalan mendekati Heka.

Saat Heka berada tepat di depannya. Viorenving muncul di dalam genggamanya. Dia sama sekali tidak melawan. Justru melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Tanpa ragu dia menusuk Heka dengan Viorenving.

“Heka, maafkan aku. Aku tidak bermaksud melakukan ini. Aku tidak juga tidak mau melakukanya. Jangan khawatir, aku janji akan mencari cara untuk bisa menghentikan ini semua.” Itulah janji Ansel kepada Heka.

Tubuh Heka yang telah tersusuk, mirip dengan tubuh fayfiend. Pedangnya bisa membuat lubang pada tubuh Heka. Secara perlahan lubang itu membesar dan mengikis tubuh Heka sepenuhnya.

Meski hanya ilusi, Ansel tidak sanggup melihatnya. Dia menutup mata. Tanpa sadar air matanya keluar.

Ansel membuka mata. Dia melihat atap rumah. Itu artinya dia telah terlepas dari vision itu.

Dia bangun dari ranjang. Tubuhnya merasa sangat lelah dan lemas. Dia merasa tidak sanggup bangun dari tidurnya. Itu bukan karena perjalanan panjang sepenuhnya. Pertama tenaganya telah terkuras setelah melawan fayfiend di Jepang. Kedua karena visionya. Semua itu memang sangat menguras tenaga.

Dia merasa bahwa dia tidak sanggup menanggungnya dan berharap terlahir sebagia manusia biasa. Bila itu terjadi dia bisa menjalani hidup tanpa beban.

Meski masih merasa sangat lemas, dia berusaha bangun dari ranjang. Dia mengambil viorening dan keluar dari kamarnya.

Dari pintu belakang, dia melihat kakek sedang membersihkan halaman belakang.

“Ansel, kamu sudah bangun.” Kata kakek setelah melihat Ansel turun dari kamarnya.

Ansel duduk di bangku teras. Dia membuka vioreving dan memperlihatkannya kepada kakek. “Kakek ini Rhea. Bagaimana menurut kakek tentang simurgh ini? Sangat cantik bukan?”

Dia melakukan itu karena dia tidak ingin terlepas sementara waktu dari vision yang menghantuinya. Dia hanya tidak ingin melakukan apapun. Meski nyawa seseorang sedang dipertaruhkan. Tapi dia sama sekali tidak ingin memikirkannya.

Melihat Ansel yang tersenyum dengan lebar dan memeluk Rhea, kakek nampak tenang. “Sepertinya kamu lebih beruntung daripada Hansel. Hansel sama sekali tidak bisa mengembalikan perasaannya yang sangat dingin. Sekarang Ansel yang dulu telah kembali. Makanlah dulu…”

Kakek berjalan menuju dapur. Ansel memperhatikan kakek yang menyiapkan dua buah piring makan. “Kakek mulai sekarang siapkan satu piring lagi untuk Rhea.”

Ansel meletakkan Rhea di kursi. Lalu dia berdiri dan mengambil sebuah piring untuk Rhea. Lalu dia mengambilkan daging ayam untuk Rhea. “Rhea makanlah.”

“Bagaimana dengan fayfiend yang ada di Jepang, apa kamu berhasil mengalahkannya?” Tanya kakek.

Ansel menjawabnya dengan penuh semangat, “Tentu saja, itu semua berkat Rhea. Dia telah membantu Ansel mengalahkan fayfiend. Kakek terima kasih.”

Lalu kakek memperingatkan bahwa dia harus tetap waspada dan harus siap untuk bertarung lagi. “Itu hanya permulaan untukmu. Setelah ini akan ada fayfiend lagi yang muncul. Kamu harus berlatih bila tidak ingin kehilangan nyawamu.”

“Ansel tahu itu. Tapi kakek tenang saja. Ansel tidak akan mati semudah itu. Lagipula Ansel juga sama sekali tidak melihat kematian Ansel. Tapi Ansel melihat kematian orang lain.” Dia lebih memilih untuk mengesampingkan semua itu dan menganggap Rhea jauh lebih penting. “Kakek, apa kakek tahu bagaimana caranya supaya Rhea bisa berubah menjadi manusia?”

Bagaimanapun juga dia telah berjanji kepada Rhea untuk membantunya berubah menjadi manusia. Dia akan melakukan apa saja untuk Rhea.

Kakek menjelaskan detail tentang bagaimana guardian spirit bisa berubah menjadi manusia. “Bagi spirit seperti dia sangat mudah menyamar menjadi manusia. Menurut kakek itu hal natural. Ada pula beberapa spirit yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyamar menjadi manusia.”

“Lalu menurut kakek, apa Rhea bisa berubah menjadi manusia?” Ansel sangat berharap bahwa Rhea bukan termasuk spirit yang tidak bisa berubah menjadi manusia.

“Kalau soal Itu Kakek tidak bisa menjawabnya. Hanya kamu yang bisa menjawabnya. Bila spirit telah mempunyai tuan akan menjadi guardian spirit, kekuatannya akan tertutup dan terbatas. Karena harus mementingkan keselamatan tuanya. Hanya tuannya yang bisa mengetahui secara pasti kekuatan guardian spiritnya, apakah dia bisa berubah menjadi manusia atau tidak.”

Setidaknya Ansel masih punya harapan untuk mewujudkan apa yang diinginkan oleh Rhea. “Bila Rhea bisa berubah menjadi manusia, apa kakek tahu bagaimana caranya?”

Kakek mengalihkan pembicaraan. Dia curiga mengapa Ansel sangat terobsesi dengan mengubah Rhea menjadi manusia. “Mengapa kamu sangat ingin mengubah Rhea menjadi manusia? Kakek baru saja bilang hanya kamu yang bisa menjawabnya,”

“Ansel sudah berjanji pada Rhea. Tapi Ansel sama sekali tidak mengetahui bagaimana caranya.” Jawab Ansel.

“Kalau begitu kamu harus melihat lebih dalam lagi. Karena hanya kamu sendiri yang bisa mengetahui jawabanya.” Sayangnya jawaban Ansel sama sekali tidak ada dasarnya dan kakek curiga Ansel mempunyai alasan lain. “Kakek tahu kamu mempunyai alasan lain selain itu.”

“Ansel menyukai Rhea. Ansel akan melakukan apapun untuk Rhea.”

“Lalu bagaimana dengan Rhea?” Kakek melihat Rhea. Tapi Rhea justru terbang dan kembali ke dalam Viorenving. Sehingga kakek tahu bahwa hanya Ansel yang menyukai Rhea. Sedangkan Rhea tidak.

Kakek memberikan peringatan keras kepada Ansel. “Ansel dengarkan kakek baik-baik. Kamu tidak bisa melakukan itu terhadap guardian spiritmu sendiri. Apalagi sepertinya Rhea sama sekali tidak menyukaimu. Itu hanya akan membuatmu terluka.”

Ansel juga sangat tahu bahwa Rhea sama sekali tidak menyukainya, hanya menggapnya sebagai tuan. Tapi bagi Ansel itu sama sekali tidak begitu penting karena dia hanya membutuhkan Rhea untuk tetap bersamanya. Itu lebih dari cukup. Dia sama sekali tidak berharap Rhea akan menyukainya. “Ansel tahu itu.”

Ansel merasa sangat kecewa karena tidak ada yang mendukung perasan Ansel. Andrew juga sangat tidak setuju bila Ansel menyukai Rhea. Dia justru melarangnya.

Ansel bertanya kepada kakek, “Apa aku telah melakukan kesalahan besar? Apa Ansel salah bila menyukai spirit?”

“Kakek tidak melarangmu menyukai siapapun, apakah itu manusia atau spirit. Tapi bila dia tidak menyukaimu lebih baik kamu melupakannya. Karena itu sangat menyakitkan. Kakek tahu kamu belum paham tentang ini, karena kamu masih kecil.”

Ansel tidak memperdulikan apa yang dikatakan kakek. Dia langsung pergi begitu saja. Karena dia tahu apa yang harus dia lakukan. “Bagaimana pun caranya, aku harus bisa mewujudkan keinginan Rhea. Ansel akan berusaha.”

Soul Delivery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang