The Gate

31 26 1
                                    

Sebelum mengijinkan Heka masuk ke rumahnya, Ansel tahu bahwa itu berarti dia akan membuka gate baru.

Ini pertama kalinya Heka bertemu dengan kakek Ansel. Baginya keberadaan Heka cukup istimewa. Karena itu mereka menyambutnya dengan spesial. Hanya saja sangat sulit bagi Ansel untuk berhadapan langsung dengan Heka. Dia tidak bisa mengontrol pikirannya.

Karena itu dia membuang sedikit darahnya. Itu bisa membuat pikirannya tidak terlalu fokus dan vision pernikahan darah tidak bisa muncul.

Setelah sampai di rumah dia melihat kakek dan Heka duduk bersantai di teras belakang rumah. Di sana ada kolam ikan kecil sehingga membuat suasana sejuk.

Meskipun Ansel sudah bisa berhadapan dengan Heka, tapi dia masih merasa merinding merasakan aura Heka. Dia tetap  berusaha berpura-pura baik-baik saja. Seolah semua berjalan sesuai apa yang Heka inginkan.

Dia hanya tidak ingin membuat Heka kecewa, tidak lebih dari itu.

Kakek memegang telapak tangan Heka. Dia menutup mata untuk merasakan aura Heka lebih dalam lagi.

Melihat kakeknya, Ansel merasa sangat khawatir. Dia sempat menyentuh pundak kakek tadi. Tubuhnya terasa dingin.

Aura Heka seolah berubah drastis dan jauh lebih berbeda dari awal mereka bertemu.

“Nak, kamu sangat beruntung. Kamu bukan shenmorta, namun kamu dapat menerima soul delivery. Setelah itu waktu tidurmu akan kembali normal.” Kata Kakek.

Mendengar itu Ansel melihat Heka tersenyum lebar, “Benarkah, terima kasih atas bantuannya.”

Kakek menggenggam sangat erat tangan Heka untuk membuat hati Heka merasa tenang. “Tapi, harga yang harus kamu bayar sangat mahal. Apapun yang akan terjadi padamu nantinya, kamu harus kuat. Ingat itu.”

“Baik kek.” Kata Heka dengan singkat. Dia tidak lupa pula menanyakan mengapa dia tidak bisa tidur sama sekali. “Kek, ada satu hal yang ingin aku tanyakan…”

Sebelum Heka menyelesaikan kalimatnya, kakek langsung memotongnya. Sebab dia tahu apa yang ingin Heka tanyakan. “Itu hal yang sangat wajar dan sebenarnya sering terjadi. Kamu bukan satu-satunya orang yang mengalaminya. Hanya saja karena kamu manusia biasa, kamu tidak akan pernah bisa menemukan jawabnya. Karena itu membuat pikiranmu merasa resah tentang hal apa yang membuatmu sangat khawatir dan ketakutan.”

“Apa itu? Apa kakek tahu?” Tanya Heka.

“Kamu tidak perlu memikirkannya. Karena sebentar lagi kamu akan tahu jawabnya.”

Lalu kakek mengalihkan pembicaraan tentang soul delivery. “Sebelum itu kamu harus menerima soul delivery terlebih dahulu.”

“Hmmm… Ansel sudah mengatakannya.”

Kakek pun menjelaskan detail tentang soul delivery. “Untuk menerima soul delivery, kamu harus sekarat terlebih dahulu. Sayangnya itu cukup sulit karena tubuhmu terlihat sangat sehat.”

Heka berubah menjadi cemas, “Apa itu berarti aku tidak bisa menerima soul delivery?”

“Heka, untuk itu jangan khawatir. Serahkan saja padaku. Kamu tenang saja” Kata Ansel dan dia tertawa untuk membuat suasana tengang menjadi lebih santai.

“Ansel, kakek terima kasih banyak.” Kata Heka sambil membungkuk.

Ansel mengingat sesuatu, “Tapi kamu sepertinya harus menginap di sini selama beberapa hari.”

Memang sangat sulit untuk membuat orang lain menerima soul delivery jika orang tersebut jauh. Sehingga sangat lebih baik bila Heka menginap di rumahnya. Jika seandainya terjadi sesuatu terhadap Heka, akan lebih mudah untuk ditangani.

Soul Delivery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang