“Yasu-chan, apa kamu percaya dengan mitos? “
Rhenho bertanya kepada Yasu. Mereka sedang berada di hutan Aokigahara. Menyelusuri semua seluk beluk hutan. Hutan itu sangat terkenal sebagai tempat bunuh diri sendiri terbesar di Jepang. Meski begitu masih ada beberapa orang yang melakukan hiking di hutan Aokigahara.
“Tidak. Memangnya kenapa?” Jawab Yasu.
Rhenho berhenti dan bersandar di samping pohon. Dan Yasu berdiri di depannya.
“Baiklah aku akan ceritakan padamu tentang kisah mistis paling mengerikan yang pernah terjadi di hutan ini.”
Yasu tertawa, “Apa kamu berusaha menakut-nakutiku?”
Rhenho memasang muka cemberut dan kesal dengan respon temannya.
“Baiklah ceritakan saja. Setidaknya itu bisa mengurangi rasa bosan.” Kata Yasu.
Rhenho menceritakan sebuah kisah mistik tentang hutan Aokigahara dan Yasu menyimaknya, “Konon di sini ada seorang goblin yang tinggal. Goblin itu biasanya muncul saat senja dan menyamar sebagai nenek-nenek. Dia tinggal di tengah hutan. Dia akan menawarkan tempat istirahat pada siapa pun yang masih berada di dalam hutan pada waktu senja. Saat orang itu tidur nenek itu berubah menjadi goblin dan memakannya.”
“Apa ceritanya sudah selesai?” Tanya Yasu
“Bagaimana kalau kita mencari rumah goblin itu?”
Yasu memukul kepala Rhenho yang penuh dengan imajinasi tentang semua kisah fairytale, “Kamu itu bukan lagi anak kecil. Itu hanya dongeng untuk menakut-nakuti anak kecil saja.”
“Siapa tahu rumah itu benar-benar ada.”
Yasu menghela napas, “Aku tidak tahu lagi harus bagaimana? Semua dongeng kamu anggap sebagai kisah nyata. Kamu bahkan selalu terobsesi dengan putri dudung dan ingin sekali bertemu dengannya.”
“Putri duyung itu memang ada. Sudah ada beberapa orang yang melihatnya. Video tentang putri duyung sudah tersebar luas. Dan aku juga ingin menjadi salah satu diantaranya.” Bantah Rhenho.
Yasu tidak menggubris temannya dan hanya memperhatikan langit yang mulai gelap, “Sebentar lagi gelap, sebaiknya kita keluar dari hutan.” Dia jalan begitu saja tanpa memperdulikan Rhenho.
Setelah berjalan beberapa meter, dia menoleh ke belakang. Dia melihat Rhenho masih bersandar di pohon. Dia berteriak supaya Rhenho segera menyusulnya, “Rhen!!!!... Apa kamu tidak mau pulang?... Apa kamu ingin dimakan goblin hidup-hidup?”.
“Tunggu Aku!!!... Bajuku masih tersangkut di pohon.” Yasu bukannya tidak ingin keluar dari hutan, hanya saja bajunya tersangkut di ranting pohon dan membuatnya tidak bisa bergerak. Dia berusaha melepaskan bajunya dari jeratan ranting. Tapi karena terlalu lama dia menyobek bajunya. “Biarkan saja sobek. Nanti tinggal buang saja baju ini.”
Rhenho berlari menuju ke arah yasu dan memperlihatkan bajunya yang sobek dengan muka cemberut. “Padahal ini baju kesayanganku. Tapi sekarang sudah sobek…”.
Yasu memegang bagian baju Rhenho yang sobek dan menertawainya, “Sepertinya sobekannya keren juga. Bisa jadi tren baru.”
Rhenho memukul bahu Yasu karena kesal. “Bagaimana kalau kamu robek juga bajumu?”
“Aku tidak suka baju robek!!!” Kata Yasu. “Ayo… pulang sekarang!!!”
“Oke.”
Mereka berjalan menuju ke arah keluar. Tapi Rhenho merasa ada yang aneh dengan dengan kondisi hutan Aokigahara. Dia memperhatikan sekeliling. Suasana nampak sangat sunyi dan hening. Rasa takutnya timbul dan pikirannya kembali penuh dengan imajinasi akan kisah-kisah fantasi yang dia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantastikDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...