Waylinn mengunjungi Kiervant Sky dan bertemu dengan Marchio. Dia memberikan crystal teratai salju kepada Marchio, “Tuanku, ini crystalnya.”
Marchio yang sedang berbaring di sofa sambil melihat sebuah buku yang melayang dihadapannya, lalu dia bangun dan mengambil crystal itu. Dia meletakkan crystal teratai salju di dalam sebuah kotak.
Kotak itu juga terbuat dari crystal berwarna putih polos. Tidak ada hiasan khusus pada kotak itu. Hanya sebuah kotak polos.
“Tuanku, apakah Heka itu…” Waylinn langsung menanyakan identitas Heka kepada Marchio. Dia sangat penasaran saat mencoba menutup portal yang terbuka di Hitchcock Lake hanya dengan menggunakan darah Heka.
“Aku tidak tahu siapa yang memilihnya. Tapi yang jelas orang itu telah melakukan kesalahan besar.” Marchio memberikan crystal kepada Waylinn. “Masukan setengah jiwamu ke dalam crystal ini.”
Waylinn menyetujuinya begitu saja. Sebelum melakukannya Marchio memberikan peringatan, “Kamu akan kehilangan setengah jiwamu, itu artinya kekuatan spiritmu akan melemah.”
Tapi Waylinn sama sekali tidak memperdulikan itu. Karena itu sepadan dengan apa yang telah diberikan Marchio. “Bagiku itu bukan masalah. Karena tuanku yang telah memberikanku hidup. Bila aku mengembalikan setengah jiwaku, itu sepadan. Karena hidupku adalah milik Tuan.”
Lagipula sangat tidak mungkin bagi Waylinn menolak perintah Marchio. Kalaupun menolaknya, Marchio pasti yang akan melakukannya sendiri dengan paksa.
Waylinn sudah lama melayani Marchio dan tahu dengan baik bagaimana sifatnya. Marchio sangat tidak suka dengan orang yang menentangnya. Dia tidak segan-segan bersifat kasar agar menuruti apa yang dia perintahkan.
Selama ini Waylinn belum pernah sekalipun menolak perintah Marchio. Jadi belum jarang mendapatkan perlakuan kasar darinya.
“Kamu memang sangat loyal, tidak sia-sia aku memungutmu.”
Waylinn memasukkan setengah jiwanya ke dalam crystal. Kemudian tubuhnya terasa sangat lemas dan dia berubah menjadi chimera, wujud aslinya.
Crystal teratai salju berubah warna menjadi biru.
“Sempurna.” Kata Marchio sambil tersenyum sinis. Waylinn tidak bisa memahaminya apa yang direncanakan oleh Marchio. Marchio juga tidak pernah sekalipun membahas apapun dengan Waylinn. Dia hanya memberikan perintah.
Marchio mengelus kepala Waylinn. “Istirahatlah dulu. Setelah itu kamu bisa berubah menjadi wujud manusia lagi. Kemudian kembalilah ke dunia nyata dan jaga Heka. Jangan sampai dia terbunuh sebelum waktunya dan berikan dia soul delivery setiap hari.”
Waylinn mengangguk.
“Apa kamu menyimpan darah Heka?” Tanya Marchio.
Waylinn menunjukkan sebuah botol kecil yang berisi darah Heka.
“Ini untukmu.” Marchio memberikan Waylinn sebuah pedang. “Pedang itu bisa membantumu bertahan diri. Dengan kondisimu seperti ini sangat tidak mungkin bagimu untuk bertarung.”
Marchio meninggalkannya begitu saja dan membawa kotak crystal. Waylinn memperhatikan Tuannya yang pergi begitu saja.
Pedang yang diberikan Marchio nampak seperti pedang biasa. Waylinn menyentuh ujung pedang. Tangannya langsung terbakar.
“Rupanya pedang ini mempunyai elemen api.”
***
Waylinn kembali ke dunia nyata setelah berubah wujud menjadi manusia. 2 bulan dia meninggalkan Heka. Tanpa berpikir apakah Heka masih hidup atau tidak. Dia sangat ingat fayfiend sangat agresif padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantasyDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...